150 Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran UMP Diajarkan Baca Alquran

Palembang35 Dilihat

Palembang,Focuskini

Sebanyak 150 mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) tahun akademik 2025/2026 ditempa secara spiritual keagamaan, dengan sholat berjamaah dan pengajian Al-Qur’an.

“Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang tidak hanya dibina secara akademik, tetapi juga secara spiritual keagamaan, dengan sholat berjamaah dan pengajian Al-Qur’an sebagai bagian dari pembiasaan sejak dini,” ujar Ketua Lembaga Al-Islam Muhammadiyah dan Kaderisasi (AIK),
Dr Yahya Lc MPd I, Sabtu (20/9/2025).

Menurutnya, kegiatan ini dirancang untuk mengintegrasikan aspek intelektual dan spiritual agar calon dokter lulusan Universitas Muhammadiyah Palembang memiliki karakter kuat, berlandaskan iman, serta siap berperan di masyarakat dengan nilai-nilai Muhammadiyah.

“Pengajaran kegiatan Baitul Arqam Mahasiswa (BAM) yakni kegiatan pembinaan dasar akan nilai-nilai islami kepada para mahasiswa baru ini akan berlangsung selama dua hari terhitung sejak hari ini, Sabtu sampai Minggu besok (20-21/9/2025) di Pondok Pesantren Thawalib Sriwijaya, Palembang,” terangnya.

Sementara itu ditambahkan Rektor UMP, Prof Dr Abid Djazuli bahwa lulusan UMP harus memiliki karakter khas, yakni berlandaskan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan.

“Hal ini tentu harus dimulai sejak awal. Melalui BAM, mahasiswa baru dipersiapkan agar menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kampus,” jelasnya singkat.

Sebelumnya, rektor yang dituntut mundur oleh mahasiswanya sendiri dari jabatannya ini sempat kabur dari kejaran awak media yang sedang meliput saat mahasiswa UMP menggelar aksi demo, Kamis kemarin (18/9/2025).

Salah satu perwakilan koordinator mahasiswa UMP yang berdemo, Dwiki mengatakan hasil dari pertemuan internal kemarin tidak lain membahas soal pertanyaan seputar perpanjangan rektor, dugaan manipulasi keberangkatan dan tindakan asusila yang menimpa mahasiswi UMP saat penutupan KKN di Desa Seri Kembang, Ogan Ilir, Sumsel beberapa waktu lalu.

“Jawaban Rektor UMP normatif saja. Mereka menjelaskan kalau soal perpanjangan Rektor, dirinya lulus dalam verifikasi, sehingga dinilai layak untuk diajukan kembali, sedangkan manipulasi keberangkatan, dirinya tidak berwenang menjawab, terakhir mengenai kasus tindakan pelecehan seksual itu, dirinya menjelaskan terjadi miskomunikasi, sehingga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga korban,” terangnya.
(Deni Kurniawan)