Palembang,Focuskini
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat sebanyak 54 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi sepanjang tahun 2025.
“Sudah ada 54 kali kejadian karhutla sepanjang tahun ini. Luasan yang terbakar lebih dari 43 hektare. Namun, data final masih menunggu konfirmasi dari Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Jum’at (25/7/2025).
Diketahui, Kabupaten Ogan Ilir menjadi wilayah dengan jumlah karhutla terbanyak, yakni 41 kejadian. Kecamatan Indralaya Utara tercatat sebagai kawasan paling terdampak dengan 19 kejadian, disusul Kecamatan Pemulutan (6 kejadian), Pemulutan Barat (5), Payaraman (4), Tanjung Batu (3), Indralaya (2), serta Rambang Kuang dan Muara Kuang masing-masing satu kejadian.
Selain Ogan Ilir, karhutla juga terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sebanyak 5 kejadian, tersebar di Kecamatan Tulung Selapan dan Jungkal masing-masing dua kejadian, serta Pampangan satu kejadian.
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mencatat 3 kejadian di Kecamatan Abab (2 kejadian) dan Penukal Utara (1 kejadian).
Sementara di Musi Banyuasin (Muba) terjadi 2 kejadian, masing-masing di Sungai Keruh dan Bayung Lencir. Karhutla juga dilaporkan masing-masing satu kejadian di Kabupaten Lahat, Muara Enim, dan Kota Prabumulih.
“Sudah ada tujuh daerah di Sumsel yang mengalami karhutla. Kita berharap jumlah kejadian tidak terus bertambah,” ungkapnya.
BPBD Sumsel juga mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar, terlebih di musim kemarau yang rentan memicu kebakaran hutan dan lahan.
“Jika pun terjadi, diharapkan penanganannya bisa dilakukan secara cepat agar tidak meluas,” ucap dia. (Tia)