Sakit Maag Bisa Jadi Gerd

Kesehatan, Sumsel604 Dilihat

Palembang,FOKUSKINI – Penyakit Maag adalah penyakit umum yang siapapun pasti pernah terkena. Dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Ternyata penyakit pada lambung ini memiliki banyak jenis. Salah satu yang sangat menganggu yakni Gerd.

Penyakit Maag yang juga dikenal dengan istilah Dispepsia merupakan gangguan di organ lambung yang ditandai dengan rasa nyeri atau terbakar di ulu hati, rasa penuh atau tidak nyaman setelah makan, dan rasa cepat kenyang. Kondisi ini cukup umum dialami oleh kebanyakan orang. Menurut National Institutes of Health, lebih dari 60 juta orang di Amerika Serikat mengalami sakit maag, setidaknya tiap sebulan sekali.

Menurut Dr. Zulkhair Ali, Sp.PD, K-GH, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSMH Palembang menyebut, Maag atau dispepsia dibagi menjadi dua, yaitu dispepsia fungsional dan dispepsia organik (struktural). Dispepsia fungsional merupakan suatu sindroma atau sekumpulan gejala nyeri setelah makan yang dirasakan di ulu hati. Pada pemeriksaan Endoskopi tidak ditemukan perubahan struktur atau kerusakan mukosa lambung.

Sedangkan GERD atau gastroesophageal reflux disease, adalah kondisi ketika asam lambung naik dari perut menuju kerongkongan (refluks asam). Adapun penyebab GERD ialah melemahnya katup di bagian bawah kerongkongan.

Menurut American College of Gastroenterology, GERD adalah refluks asam yang terjadi dua kali atau lebih dalam seminggu. Orang dengan maag mungkin saja dapat mengalami GERD.

Gejalanya sama dengan maag, yakni rasa terbakar di dada dan seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan. Anda juga mungkin mengalami batuk kering serta kesulitan menelan. Diagnosis kondisi ini dapat dilakukan oleh dokter atau ahli gastroenterologi dengan mengevaluasi frekuensi dan tingkat keparahan gejalanya.

Zulkhair juga mengatakan, perbedaan Gerd dan Maag adalah sebagai berikut:
1. Dilihat dari Segi Penyebab
GERD disebabkan oleh paparan asam lambung yang berulang-ulang ke esofagus atau kerongkongan, yang mengakibatkan erosi pada mukosa esofagus. Hal ini juga disebabkan oleh melemahnya katup esofagus, sehingga asam lambung yang seharusnya tidak bisa ke atas jadi bisa naik melewati katup esofagus dan mengiritasi dinding esofagus. Sedangkan pada penyakit Maag, yang teriritasi hanyalah dinding lambung.

2. Dari Segi gejala
Sakit maag ditandai dengan perasaan tidak nyaman yang hilang timbul di area perut bagian atas. Kondisi lain yang paling sering terjadi pada sakit maag, Perut kembung di bagian atas, Perut terasa penuh saat makan, padahal makanan belum habis, nyeri pada ulu hati, buang angin dan bersendawa, Mual, Muntah.

Sedangkan Gerd, refluks asam lambung, ditandai dengan sensasi terbakar pada dada atau heartburn dan terjadi dua kali atau lebih dalam seminggu. Sensasi ini dapat menimbulkan gejala seperti, Regurgitasi, yaitu makanan atau asam lambung naik ke kerongkongan, dada terasa nyeri, kesulitan menelan, kerongkongan terasa mengganjal, dada terasa terbakar setelah makan dan bisa memburuk di malam hari.

Tak lupa, Zulkhair juga mengungkapkan cara mencegah agar terhindar dari penyakit tersebut.
“Makan dengan tertib, tidak terlambat. Menghindari makan dalam porsi besar. Tidak terburu-buru saat makan. Menghindari berbaring setelah makan. Menjaga berat badan agar tetap stabil. Menghindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol. Dan menghindari makanan yang bisa mengiritasi perut, seperti makanan berlemak, pedas, asam, atau obat anti inflamasi non steroid (OAINS) seperti aspirin dan ibuprofen,” tutupnya. (Ettri)