Palembang,Focuskini
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menegaskan akan tetap mengupayakan penyerapan gabah petani sesuai HPP yakni Rp6.500 untuk semua kualitas.
Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi mengatakan jika rapat tersebut guna memantapkan serta memastikan kebijakan pemerintah yang disampaikan Presiden dapat terealisasi segera secara menyeluruh.
“Jadi kita ingin memperluas dan memperbanyak persiapannya. Kita akan kembali rapat lagi di hari Selasa dengan banyak pihak yang lebih besar,” kata Elen, Jum’at (7/2/2025).
Menurutnya, saat ini mitra Bulog masih belum cukup untuk menampung jumlah panen. Oleh sebab itu, saat ini perlu dukungan dari semua pihak.
“Untuk itu, masih akan kita bahas detailnya lagi nanti karena masih butuh teknisnya. Yang pertama inventarisasi, termasuk keenam mitra bulog juga akan kita siapkan,” ujarnya.
Ia menyampaikan dari laporan saat ini potensi panen Sumsel perhari bisa mencapai di atas 10 ribu. Akan tetapi, kebutuhan untuk gudang dryer masih di bawah itu.
“Untuk dukungan lainnya maka dari itu kita undang juga dari Kodam, Kejati, Polda, Bulog dan sebagainya. Kita tadi sudah membicarakan mekanismenya,” imbuhnya.
Ia menyebut, ada beberapa kabupaten yang memang digadang beberapa waktu kedepan akan panen raya, yaitu di Banyuasin, Muba, OKI, OKU Timur.
“Jadi kita fokus ke empat daerah itu dulu. Untuk mekanismenya ada dua cara yang kita pastikan, yaitu apakah nanti Bulog melalui mitra yang langsung menyetor di petani, atau nanti petani yang menyetorkan hasilnya ke tempat yang di tentukan oleh Bulog,” jelasnya.
Kemudian, lanjutnya, tempat dan beberapa titik wilayah tersebut masih kurang. Pihaknya masih akan mengkoordinasikan hal itu dengan mitra-mitra swasta.
“Nah itu yang masih kita butuhkan waktunya. Ini sudah berjalan, tapi jumlahnya belum besar dibandingkan jumlah panen. Kita ingin kalau bisa jumlah panen ini tercover semua, karena Sumsel ini diberi target paling tidak sebanyak 161 ribu dan bahkan kalau bisa lebih dari itu. Jadi itu yang akan kita siapkan,” lanjut dia.
Sementara itu, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto mengimbau, meski seluruh kualitas gabah tetap dibeli dengan harga Rp6.500, petani tetap harus menjaga kualitas sebaik mungkin.
“Memang kualitas hasil gabah tetap sesuai dengan hasil tanahnya. Sebagai contoh, misal pada saat nanti kita terima yang masih ada jerami dan segala macamnya. Maka nanti kita akan terima semuanya, dan nanti akan kita pisahkan. Meski Rp6.500, sesuai dengan apa adanya yang diterima,” ucap dia. (Tia)