164 Pemda Ikuti Sosialisasi Kriteria Champhionship TP2DD se-Sumatera

Ekonomi421 Dilihat

Palembang, Focus Kini

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel (BI Sumsel) menggelar sosialisasi Kriteria Champhionship Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Wilayah Sumatera dan Literasi Keuangan Digital di Ballroom Hotel Excelton Palembang, Kamis (29/02/2024).

Kepala Kanwil BI Sumsel, Ricky P Gozali menjelaskan tahun 2024, Kota Palembang terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaran sosialisasi kriteria championship wilayah Sumatera diikuti 164 Pemda, 14 Kantor Perwakilan Bank Indonesia se-Sumatera dan 8 Bank Pembangunan Daerah.

“Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun, sebagai media komunikasi antara Satgas P2DD dan TP2DD seluruh Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian roadshow dalam rangka meningkatkan pemahaman terkait TP2D atau evaluasi TP2DD,”jelasnya.

Dijelaskannya, perekonomian 2023 di Sumsel tercatat tumbuh 5.08 persen yoy lebih tinggi pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut tidak terlepas dari pendapatan asli daerah dan inflasi yang terkendali sepanjang 2023, juga didorong percepatan tranformasi digital.

Menurutnya, hingga saat ini, seluruh Pemda di Sumatera Selatan telah berada pada kategori digital dengan rata-rata skort 91,35 indeks. Digitalisasi di Provinsi Sumsel telah diimplementasikan di berbagai sektor mulai dari ritel, pendidikan pemerintahan, keagamaan, dan masih banyak lagi.

Dikatakannya, juga ada dua hal yang harus diperhatikan dalam evaluasi kinerja yang dilakukan setiap tahun. Pertama, Laporan evaluasi yang sudah dikerjakan. Kedua, Perumusan strategi untuk dilakukan ditahun 2024.

“Kegiatan ini untuk refreshment dalam melakukan laporan tahun 2023 dan dibuka hingga tanggal 26 april 2024. Ini bisa menjadi bekal untuk pengisian laporan evaluasi TP2DD,”ujarnya.

Ditambahkannya, dengan sinergi dan koordinasi yang kuat manfaat digitalisasi akan terwujud sesuai dengan harapan, yaitu TP2DD Sumsel dapat menjadi yang terbaik dalam ajang championship 2024.

Sementara itu Pj Gubernur Sumsel, Dr Drs Agus Fatoni MSi mengatakan, hingga saat ini Pemda di Sumsel sudah 100 persen Digital. “Prestasi ini berkat kerja keras semua pihak yang mewujudkan digitalisasi Pemerintah Daerah melalui transaksi elektronik. Ini akan menjadi semangat baru dan pencerahan agar lebih meningkat lagi,”ujarnya.

Dikatakannya, kondisi sosial ekonomi Sumsel konsisten pulih namun perlu mengantisipasi berbagai tantangan untuk tumbuh lebih inklusif. Untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi, Pemprov Sumsel telah menggelar beberapa kegiatan serentak diantaranya, Gerakan pengendali inflasi serentak se Sumsel, Gerakan bedah rumah serentak se Sumsel, Gerakan pembangunan sanitasi serentak se-Sumsel dan gerakan penanganan stunting serentak se Sumsel.

Sedangkan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro, Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan SE MSE menjelaskan, potensi digitalisasi di Indonesia sangat besar. Penerapan digitalisasi dan AI dalam berbagai sektor ekonomi memungkinkan analisis data dan pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan cepat.

“Kita mendorong digitalisasi ini di semua sektor termasuk di Pemerintah daerah. Adapun keuntungan dari elektronifikasi transaksi Pemda bagi kelembagaan diantaranya, meningkatkan concern bagi kepala daerah, terbukti memperkuat fiskal daerah, meningkatkan ekosistem kerjasama dan penguatan efektivitas memonitoring kebijakan ETPD,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas P2DD ini

Satgas P2DD ditambahkannya, menargetkan pada 2024, 85 persen Pemda berada di level digital yang akan dicapai melalui penguatan regulasi dan koordinasi penguatan ekosistem digital pemerintah dan penguatan infrastruktur. (soim)