Bisnis Esek-Esek Menggila

Di Malam Tahun Baru

Sumsel487 Dilihat

Sumsel, Focuskini

Entah apa sebabnya, setiap malam pergantian tahun, bisnis esek esek seolah panen. Para penjaja seks dapat keuntungan berlipat. Tahun ini pun, setelah pelonggaran kerumunan berakhir, menjadi momen bisnis lendir ini menggeliat.

Pantauan media ini di beberapa daerah, hal semacam ini terjadi. Beberapa pekerja seks yang diwawancarai media ini mengakui kalau tahun baru adalah momen menarik tamu sebanyak-banyaknya. Beberapa di antara mereka menjajakan diri lewat aplikasi.

BP 7, adalah sebutan untuk lokasi tempat sederet wanita malam yang menunggu pelanggannya di kota Palembang. Namun eksistensi tempat ini semakin lama, sedikit demi sedikit ditinggal oleh penghuninya. Tergerus oleh tempat modern yang memberikan fasilitas lebih dan pelayanan maksimal.

Tempat-tempat modern tersebut berkedok sebagai tempat hiburan, seperti karaoke dan pijat tradisional. Tempat hiburan malam saat ini mulai memamerkan kemewahan mereka dengan fasilitas yang mewah. Tak lupa kehadiran teman wanita bergincu yang bisa diajak bermalam. Selain itu, ada juga yang berkedok pijat tradisional dengan promosi relaksasi yang menyehatkan badan. Padahal ujung-ujungnya menawarkan bisnis seks.

Apalagi pada momen pergantian tahun, banyak antrean dari pengguna jasa ini, tim Focus Kini mendapatkan informasi dari pemandu di salah satu tempat berkedok pijat tradisional. Sebut saja Rambo. Pria yang terlihat masih sangat muda itu, ternyata memiliki segudang pengalaman pada dunia seks komersial. Ia pernah bekerja di beberapa lokasi serupa, sebagai pemandu pria hidung belang untuk menemukan kamar dan wanita yang telah dipesan.

“Kalau di malam pergantian tahun, itu selalu ramai. Namun kita tidak bisa menampung semuanya karena wanita dan kamarnya terbatas,” kata dia, diwawancarai Rabu (21/12/2022).

Di tempat ia bekerja saat ini, berlabel pelayanan jasa pijat, dengan harga ditentukan oleh fasilitas kamar. Seperti kamar VIP kisaran Rp250 ribu, hingga eksekutif dengan tarif Rp350 ribu. “Setelah menentukan kamar, tamu langsung diperlihatkan beberapa wanita cantik untuk dipilih sendiri. Harga itu hanya sekedar menyewa kamar dan wanitanya,” ungkapnya.

Namun, Rambo menjelaskan, di momen malam pergantian tahun harga sewa kamar selalu naik. Apalagi di tengah permintaan yang ramai. Bahkan sejak sore hari sudah banyak bokingan yang menunggu. “Tugas saya di sini, mengantarkan pelanggan menuju kamar pesanannya dan menyiapkan wanita yang tamu pilih,” terangnya.

Tak sampai situ, Rambo juga menerangkan jika ingin mendapatkan servis lebih. Tamu harus kembali merogoh kocek. Untuk besarannya sendiri tergantung lobi antara tamu dan wanita yang ia pesan. “Untuk tarif itu saya itu tergantung lobian tamu dan wanita yang ia pesan. Tapi kebanyakan dari perbincangan saya dengan wanita pekerja di sana, tamu pasti meminta pelayanan lebih,” ungkapnya.

Apalagi di momen pergantian tahun, Rambo berucap jika satu pekerja wanita bisa melayani 3 orang pria dalam satu hari. Entah mengapa pada momen pergantian tahun selalu menjadi momen dimana para tamu ramai berdatangan seperti mengunjungi lokasi wisata saja.

“Bukan rahasia lagi sebenarnya, banyak tempat pijat atau karaoke, menjadi tempat prostitusi. Kebanyakan para tamu yang datang sudah dengan niatan ingin mendapatkan servis lebih. Oleh karenanya di tempat saya bekerja, wanita selalu dibekali dengan alat kontrasepsi,” tutupnya.

Dipesan Jauh Hari, Dibayar Jutaan Permalam

Jelang malam pergantian tahun, bukan hanya terompet dan kembang api yang laris di pasaran. Para penyedia jasa esek-esek yang biasa beroperasi di pusat kota Kabupaten Ogan Komering Ilir pun turut menikmati ramainya pesanan dari para pelanggan mereka, khusus untuk pelayanan saat perayaan malam tahun baru.

Bahkan berdasarkan pengakuan dari seorang PSK yang berhasil diwawancarai Focus Kini, dirinya mengaku sudah dipesan oleh para tamu sejak jauh-jauh hari sebelum malam puncak tahun baru.

Seorang wanita panggilan, Desi (nama samaran) misalnya, dia mengaku sudah banyak menerima telepon dari para pelanggannya sejak jauh-jauh hari. Bahkan wanita berkulit putih dan pemilik badan sintal ini, sempat mengaku bingung harus menerima tamu yang mayoritas berani membayar dirinya hingga jutaan rupiah, jika mau berkencan saat malam pergantian tahun.

“Macem-macem sih kak, ada yang ngajak karaoke dulu terus cek-in. Tapi ada juga yang ngajak ke luar daerah,” ujar wanita berusia 24 tahun itu, saat ditemui di sebuah penginapan yang menjadi tempat mangkalnya di Kelurahan Jua Jua, Kecamatan Kayuagung, Sabtu (24/12/2022).

Menurut Desi, para pelanggannya mengaku rela membayar dua hingga tiga kali lipat dari tarif hari biasa, jika menerima ajakan saat perayaan tahun baru. Jika hari-hari biasa ia dibayar Rp 250 ribu satu kali kencan (short time), maka di malam tahun baru ia bisa dibayar hingga dua kali lipat bahkan bisa lebih jika mau berkencan semalaman penuh sampai esok hari.

Kondisi seperti itu, kata dia, juga dialami oleh beberapa rekannya yang biasa menerima tamu kencan. “Teman aku seperti itu juga kak, mayoritas sudah dipesan sejak jauh-jauh hari. Kebanyakan dibooking karaoke dulu terus cek-in, tapi itu juga harus sudah booking hotel dari pagi,” ujar wanita yang biasa menerima tamu via panggilan selulernya ini.

Dalam praktiknya, Desi bukanlah PSK yang biasa mangkal di pinggir jalan. Baginya, dunia luar seperti jalan raya merupakan kengerian yang tak bisa ditakar meskipun lokasi tempat dia mangkal juga berada di tepi jalan raya. Dia memilih untuk menghindari kejahatan jalanan juga cibiran orang-orang sekitar.

Dia memilih aplikasi Michat, whatsapp dan juga facebook untuk menjajakan jasa esek-eseknya ke pria hidung belang. Meski juga rentan terpapar tindak kejahatan, namun dirinya tetap nyaman bertransaksi melalui aplikasi tersebut.

“Sering juga Cuma di isengi, di PHP, nawar murah sampai minta foto bugil dulu, banyak yang macam itu Cuma ya kalau ngga di jalani kita ga bisa beli apa yang kita suka dan apa yang kita mau kak,” bebernya.

Pada momentum hari besar, terutama Natal dan tahun baru jumlah tamu yang datang cukup meningkat. Terutama wisatawan luar kecamatan hingga luar kabupaten yang biasa menikmati malam pergantian tahun di kawasan Kayuagung dan sekitarnya.

“Lumayan kalau liburan gini, kebanyakan dari luar kota. Kalau lagi ramai, misalnya selesai dari satu tamu langsung pindah ke kamar lain layani tamu lagi. Kuat-kuatnya kita aja. Ada juga tamu yang hanya pengen ditemani minum atau karokean,” jelasnya.

Biaya sewa kamar pun dipatok hingga dua kali lipat, dari biasanya yang hanya Rp 100 ribu per kamar, bisa naik jadi Rp 300 ribu per malam. “Biasanya tawar menawar dulu, tapi tidak jauh dari itu. Karena kan harus dibagi-bagi, buat bos juga,” ujar wanita yang mengaku masih single ini.

Selain di kawasan tersebut, aktivitas penjajakan seksual di OKI saat tahun baru juga terjadi di sejumlah cafe remang-remang di beberapa lokasi di jalan lintas Sumatera.

Tetapi saat sehari sebelum dan sesudah Nataru, para PSK hanya melayani di lokasi penginapan, lantaran mereka sudah tahu jika di waktu-waktu tertentu kawasan cafe dan tempat hiburan lainnya sering menjadi sasaran razia, baik dari Satpol PP ataupun kepolisian.

“Kalau tahun baru pilih-pilih, tidak mau di ajak ke tempat hiburan di jalan lintas pasti ada razia. Makanya tamu juga datang ke sini, kebanyakan dari luar kota Kayuagung,” ungkapnya.

Akhir Tahun Tamu Punya Uang Banyak

Hal sama juga diutarakan, sebut saja Indah (25) salah seorang PSK di Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang. Ia menuturkan pendapatan dirinya pada malam tahun baru naik signifikan. Jika sebelumnya permalam hanya melayani hidung belang satu dua kali. Tapi pada malam tahun baru dapat melayani hingga lima kali kencan. Ia pun menuturkan sekali kencan dia mematok harga Rp 250 ribu.

“Peningkatan cukup signifikan jika malam tahun baru pendapatan saya, satu malam itu sampai lima kali main, lumayan kalo dapat segitu,” ujarnya.

Lanjutnya, pelanggan yang ia dapat rata- rata remaja, hingga orang dewasa. Alasannya mereka mempunyai cukup banyak uang. “Saya menggunakan aplikasi miChat juga, kamar pun kami bukan di esek-esek. Melainkan kami main di hotel,” terangnya.

Sementara itu, sebut saja bang Jago (25) salah seorang pengguna jasa wik wik menuturkan, jika biasanya kalau menyambut tahun dirinya bersama temannya memang sering mencari layanan wik wik di ibu kota Empat Lawang. Selain menggunakan jasa aplikasi, juga mereka memakai jasa mucikari. “Banyak sekali bertebaran mucikari dan pekerja seks di malam tahun baru itu. Setiap tahunnya kami merogoh kocek untuk mencari wik wik khusus di malam tahun baru,” ungkap Bang Jago.

Pol PP Buat Jadwal Razia

Menjelang perayaan tahun baru 2023 mendatang, Pol PP Palembang akan melakukan razia di berbagai tempat penginapan. Tujuanya untuk meminimalisir tindak asusila bukan pasangan menikah.

Demikian dikatakan Kabid Tidum Pol PP Palembang, Sherly kepada Focuskini.
“Saat ini kami tengah membuat jadwal razia, “ kata dia, Senin (26/12/2022).
Dalam razia nanti, Pol PP akan bekerjasama Polrestabes dan Kodim serta Polisi Militer, biasanya juga melibatkan tim dari Damkar dan Dinkes dalam melakukan penertiban. “Kami akan melakukan razia yustisi, akan melakukan pembinaan dan pendataan,” ungkap dia.

Begitu juga bila ada pasangan yang bukan suami istri atau tanpa ikatan pernikahan, akan diberi pembinaan. “Jika bukan pasangan menikah, kedua orang tua diminta hadir untuk menjemput anak-anaknya saat razia,” terang dia. (reza, rasmiadi, alfariski)