BPBD Catat Karhutla di Sumsel Capai 24 Kasus Hingga Juli 2025

Sumsel38 Dilihat

Palembang,Focuskini

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah itu memcapai 24 kasus dari Januari hingga Juli 2025.

“Hingga 3 Juli 2025 itu terdapat 24 kejadian karhutla dengan luasan terbakar mencapai 43,08 hektare,” ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, Senin (7/7/2025).

Lima daerah yang menjadi langganan karhutla, yaitu Kabupaten Ogan Ilir (OI), Lahat, Prabumulih, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dan Musi Banyuasin (Muba).

Ia mengungkapkan di Kabupaten Ogan Ilir paling banyak terjadi karhutla yakni 18 kejadian, yakni di Kecamatan Indralaya Utara dengan 10 kejadian, Pemulutan 3 kejadian, dan Pemulutan Barat 2 kejadian, Muara Kuang, Rambang Kuang, dan Indralaya masing-masing 1 kejadian.

Kemudian, Kabupaten PALI terdata 2 kejadian, yaitu di Kecamatan Abab dan Penukal Utara, kabupaten Muba 2 kejadian yang terjadi di Kecamatan Sungai Keruh dan Bayung Lencir), Prabumulih 1 kejadian di Kecamatan Cambai, dan Lahat 1 kejadian di Kecamatan Kikim Timu.

“Pemkab Ogan Ilir hingga saat ini belum menetapkan status siaga darurat bencana asap akibat karhutla, informasinya sudah di meja bupati cuma belum ditandatangani saja. Sehinga, kami terus dorong status di Ogan Ilir ini,” jelasnya.

Diketahui, hingga saat ini sebanyak tujuh daerah di Sumsel yang telah menetapkan status siaga karhutla, yaitu Kabupaten Lahat, Muba, Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), PALI, Muara Enim, dan Prabumulih.

“Untuk tingkat provinsi juga sudah menaikkan status siaga untuk karhutla tahun 2025. Beberapa daerah rawan karhutla lainnya di Sumsel juga terus didorong untuk meningkatkan statusnya, yaitu Kabupaten OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan Ogan Ilir,” ucap dia. (Tia)