Bulog Minta Petani di Banyuasin Tingkatkan Kualitas Gabah Kering Panen

Palembang24 Dilihat

Palembang,Focuskini

Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto meminta kepada seluruh petani di Desa Karang Anyar, Kecamatan Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan untuk meningkatkan kualitas Gabah Kering Panen (GKP).

“Kita datang kesini hari ini tujuannya adalah untuk mensosialiasikan kepada petani khususnya di Desa Karang Anyar ini agar melakukan budidaya yang baik, supaya produksinya maksimal. Nanti dibeli Bulog dengan harga Rp6.500 dan petani kedepannya bisa makin sejahtera,” ujar Prihasto saat dibincangi langsung dalam kunjungan kerjanya di Sumsel, Selasa (11/3/2025).

Ia mengatakan kebijakan pemerintah pusat terkait penyerapan gabah petani sesuai HPP yakni sebesar Rp6.500 per kilogram.

“Jangan mentang-mentang di beli Bulog jadi gabahnya direndam dulu di air biar berat. Jangan sampai ya, tidak boleh seperti itu,” katanya.

Ia juga menjelaskan sistem atau mekanisme pembelian gabah milik petani di daerah perairan seperti Kecamatan Sumber Marga Telang, Banyuasin.

“Nanti Bulog akan menjemput langsung gabah yang dibeli dari petani dengan tonkang. Syaratnya sederhana saja, yang penting setelah dipanen tinggal kontak Bulog. Jika gabahnya sudah ada, letakkan saja di pinggir sungai dan nanti Bulog yang akan datang mengambil dengan harga Rp6.500,” jelasnya.

Menurutnya, kesulitan yang dirasakan pada penyerapan gabah di daerah perairan seperti di Kabupaten Banyuasin, yakni pasang surutnya sungai dan cuaca yang buruk.

“Pastinya ada kesulitan, apalagi ini daerah perairan yang banyak dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dan juga pasang surutnya air sungai. Kadang harusnya dapat 100 ton, karena hujan hanya bisa membawa 50 ton. Tapi ini bukan suatu permasalahan yang berat, ini sesuatu yang bisa kita selesaikan bersama. Yang paling penting, tujuannya adalah untuk mensejahterahkan petani,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumsel Babel, Heriswan menyebut hingga saat ini jumlah beras yang telah diserap dari petani di Kabupaten Banyuasin sebanyak 26 ribu ton.

“Dari target 160 ribu ton setara beras kita sudah menyerap gabah sebanyak 22 ribu ton, kemudian berasnya 16 ribu ton, dan kalau kita total setara beras jumlahnya sudah 26 ribu ton,” bebernya.

Lebih lanjut, kata dia, jika setelah panen di Banyuasin selesai akan melanjutkan ke kabupaten lainnya di Sumsel Babel.

“Untuk saat ini yang panen baru daerah Banyuasin. Kalau nanti kita susuri, setelah ini kita lanjut ke Kabupaten OKU Timur. Kemudian di Linggau, pokoknya se-Sumsel Babel kita akan serap semuanya,” tegasnya.

Sementara itu, salah seorang petani, Tanum mengungkapkan jika dirinya dan petani lainnya merasa sangat senang karena gabah dibeli dengan harga Rp6.500.

“Bukan suka lagi, tapi senang sekali bisa dibeli harga segitu,” ungkapnya.

Sebelumnya, gabah yang dihasilkan oleh petani hanya dihargai Rp4.800 yang dijual ke tengkulak di desa tersebut.

“Terima kasih bapak Presiden, mungkin kalau bukan karena bapak harga padi tidak naik. Selama ini hanya dihargai Rp4.800, dan terima kasih juga dengan Bulog sudah datang kesini memberikan arahan kepada kami,” ucap dia. (Tia)