Palembang,Focuskini
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan menginbau masyarakat agar menjaga pola makan pasca lebaran guna menghindari penyakit.
Sebab, tingginya konsumsi makanan yang mengangung santan, bersoda dan mengandung gula pada saat Idul Fitri 1446 Hijriah biasanya dapat menyebabkan penyakit tidak menular seperti diarr, kadar kolesterol tinggi, serta infeksi saluran pernapassn akut (ISPA).
“Iya biasanya pasca lebaran banyak penyakit tidak menular yang mengalami peningkat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Trisnawarman pada, Senin (7/4/2025).
Beberapa penyakit tersebut menjadi masalah kesehatan yang sering dialami masyarakat pasca-Lebaran.
“Penyakit ini biasa tinggi karena pola makan yang salah,” imbuhnya.
Ia mengatakan penyebab utama dari penyakit-penyakit ini adalah pola makan yang kurang sehat selama perayaan.
“Banyak masyarakat yang mengonsumsi makanan manis, pedas, serta makanan yang rendah serat secara berlebihan saat Lebaran. Hal ini dapat memicu berbagai gangguan kesehatan,” katanya.
Ia menjelaskan ISPA kerap terjadi akibat konsumsi makanan pedas yang dapat memicu iritasi pada tenggorokan.
“Itu juga biasanya terjadi akibat cuaca yang kurang bersahabat, daya tahan tubuh yang menurun dapat membuat seseorang lebih rentan terkena infeksi pernapasan. Gejala yang umum dialami meliputi batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak napas ringan,” jelasnya.
Sementara itu, diare sering terjadi akibat konsumsi makanan yang tidak higienis serta rendah serat.
“Saat Lebaran, banyak makanan bersantan dan pedas yang dapat mengganggu sistem pencernaan. Kurangnya serat dalam makanan juga dapat menyebabkan gangguan buang air besar,” tambahnya.
Ia menegaskan untuk menghindari diare, masyarakat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat seperti sayur dan buah.
Menurutnya, kolesterol tinggi menjadi ancaman lain yang mengintai setelah Lebaran. Hidangan khas Lebaran seperti opor ayam, rendang, dan aneka kue kering umumnya mengandung kadar lemak dan gula yang tinggi.
“Konsumsi makanan berlemak secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang pada akhirnya bisa menyebabkan risiko penyakit jantung dan hipertensi,” tegasnya.
Oleh sebab itu, agar masyarakat menghindari dampak buruk dari pola makan tidak sehat, Trisnawarman menyarankan masyarakat untuk lebih memperhatikan asupan makanan mereka setelah Lebaran.
“Sebaiknya mulai mengurangi atau bahkan menghindari makanan yang terlalu manis, pedas, dan berlemak tinggi. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi buah-buahan dan minum air putih agar sistem pencernaan tetap sehat dan metabolisme tubuh berjalan dengan baik,” tambahnya.
Kemudian, selain menjaga pola makan, menjaga aktivitas fisik juga penting untuk membantu tubuh kembali ke kondisi normal setelah perayaan.
“Olahraga ringan seperti jalan kaki atau bersepeda dapat membantu tubuh membakar kalori berlebih dan menjaga kesehatan jantung,” ucap dia. (Tia)