Gerakan Pangan Murah Pecahkan Rekor MURI

Masyarakat Antusias Serbu Gerakan Pasar Murah

Ekonomi476 Dilihat

Palembang, Focuskini

Senin (26/6), pemerintah menggelar pasar murah serentak di 342 titik lokasi di 301 kabupaten/kota di Indonesia, salah satunya di Kota Palembang. Kegiatan dengan nama Gerakan Pangan Murah (GPM) ini dilaksanakan guna memastikan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga pangan saat Idul Adha 1444 H.

Pelaksanaan GPM ini sekaligus pemecahan rekor MURI untuk kategori Gerakan Pangan Murah terbanyak. Di Provinsi Sumatera Selatan, kegiatan ini dilaksanakan di enam kabupaten/kota lainnya selain Kota Palembang dan dilakukan selama 2 hari mulai 26 Juni sampai dengan 27 Juni 2023. Kegiatan GPM di Sumatera Sleatan salah satunya bertempat di pelataran Koperasi Antariksa Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH).

Kegiatan GPM sendiri dibuka secara langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian; Meneri Perdagangan, Zulkifli Hasan; Kepala Bapanas, Arif Prasetyo Adil; Deputi Gubernur BI, Doni P. Joewono; dan perwakilan instansi lainnya serta disaksikan langsung secara virtual di seluruh Provinsi di Indonesia termasuk di Provinsi Sumatera Selatan.

Dalam sambutannya saat membuka acara GPM tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia, Arief Prasetyo Adi, S.T menyampaikan bahwa tantangan ke depan dalam pengendalian inflasi terus bertambah diantaranya seperti perubahan iklim El Nino, dampak geopolitik global, instabilitas pasokan, hingga tingginya harga pangan global. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah serius dalam menjaga inflasi, khususnya sektor pangan atau volatile food salah satunya melalui kegiatan pangan murah.

Pada kegiatan tersebut, Doni Primanto Joewono selaku Deputi Gubernur Bank Indonesia menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya GPM guna menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pasokan pangan. Hal ini mengingat inflasi telah menjadi perhatian berbagai pihak. “Berdasarkan data BPS, inflasi bulan Mei sudah sampai 4 persen, padahal menurut perkiraan BI sebelumnya angka tersebut dapat dicapai pada bulan September. Penurunan inflasi juga terjadi di seluruh kelompok, termasuk volatile food yang sekarang posisinya sudah di angka 3,28 persen.”, ucapnya.

Lebih lanjut, Deputi Gubernur Doni menyampaikan bahwa capaian tingkat inflasi tersebut sebagai buah konsistensi dari bauran kebijakan dan koordinasi bersama berbagai pihak termasuk diantaranya Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perekonomian melalui TPIP dan TPID. Doni juga melaporkan bahwa Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dicanangkan sejak tahun 2022 telah berhasil menurunkan inflasi dari Juli 2022 di level 11,47% (yoy) menjadi 5,61 persen. Oleh karenanya, Bank Indonesia berkomitmen untuk mendukung GPM melalui kantor perwakilan di 34 Provinsi dan 8 Kabupaten/Kota di Indonesia.

Pejabat di lingkungan Provinsi Sumsel foto bersama.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perternakan Provinsi Sumsel, Ir. Ruzuan Efendi, menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi peningkatan harga beberapa komoditas jelang Idul Adha di pasar tradisional di Kota Palembang, digelar GPM di dua titik yakni di Halaman Depan Masjid Al-Askariyah Lanud Sri Mulyono Herlambang Talang Betutu dan di Halaman Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang di Gandus. “Kegiatan ini digelar selama dua hari yakni hari ini (Senin) dan Selasa,” katanya.

Dalam Gerakan Pasar Murah ini beragam produk dijual, diantaranya daging sapi dengan harga Rp 103 ribu per kg, daging kerbau Rp 80 ribu per kg. Selain itu, ada juga beras, gula, tepung terigu, ayam ,minyak, sayuran, buah, umbi-umbian dan masih banyak lagi. “Semua kebutuhan pokok ada disana sehingga masyarakat bisa berbelanja semua kebutuhan,”terang Kepala Dinas Ruzuan.

Diakuinya, respon masyarakat sangat bagus terhadap GPM ini, terbukti untuk beras saja disiapkan 3 ton, daging 200 kg, ayam 100 kg, minyak goreng 70 dus yang isi 12 kg habis (12 bungkus) dan produk lainnya semua habis terjual. “Semua masyarakat tak diberikan batasan untuk membeli produk di pasar murah ini,” terangnya.

Ruzuan mengungkapkan, dengan adanya GPM ini masyarakat sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokok jelang Idul Adha. Mengingat, saat hari besar keagamaan akan terjadi peningkatan harga. “Mudah mudahan dengan pangan murah ini bisa menekan laju inflasi Sumsel. Sekarang inflasi Sumsel telah mencapai 3,38% (yoy), mudah-mudahan bisa turun dari angka tiga,” ungkapnya.

Sedangkan Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang, Kolonel Pnb Sigit Gatot Prasetyo, sebagai penyedia tempat GPM mengungkapkan bahwa pihaknya dari Lanud SMH beserta seluruh jajaran siap mendukung secara penuh dan menyambut positif kegiatan GPM ini dalam rangka stabilitas pasokan dan harga pangan murah.

“Ini kegiatan yang sangat bagus sekali, membuktikan bahwa seluruh komponen masyarakat peduli dengan kondisi sosial bagi masyarakat” terangnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel), Alexander, menyampaikan bahwa dalam waktu beberapa jam stok yang disediakan pihaknya telah habis terjual. “Besok kita akan tambah lagi stoknya, mungkin kita sediakan beras menjadi 5-6 ton. Mudah mudahan ini bisa kami efektifkan agar bisa membantu masyarakat terutama menjelang hari raya Idul Adha,” ungkap Alexander.

Lebih lanjut pihaknya pun mengingatkan masyarakat untuk tak perlu khawatir dengan stok beras yang ada di Sumsel. Stok Beras yang ada di Bulog saat ini mencapai 17 ribu ton untuk wilayah Sumsel Babel.

Sementara itu, terpantau di lokasi Pangan Murah banyaknya masyarakat yang mengantri untuk membeli pangan murah seperti beras, minyak goreng, telur, daging dan tepung. Dari awal buka hingga pukul 10.30 WIB masih banyak warga yang mengantri untuk mendapatkan pangan murah ini.(adv/reza)