Hendak Lerai Keributan, Castro Diancam Dibunuh dengan Tombak Babi

OGAN ILIR21 Dilihat

Ogan Ilir, Focuskini.id

Castro warga Kabupaten Ogan Ilir diancam dengan senjata tajam berupa tombak babi oleh Rizal Ependi, Minggu (28/9/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.

Peristiwa ini bermula saat seorang ibu bernama Dar datang ke rumah Castro meminta pertolongan.

Ia mengadu bahwa suaminya Rizal Ependi memukul anak kandungnya sendiri hanya karena membela seorang gadis remaja bernama Prisa yang tinggal menumpang di rumah mereka di Tanjung Raja.

Tergerak rasa kasihan, Castro bersama sang istri mendatangi rumah Dar dan Rizal Ependi. Niatnya sederhana, menenangkan keadaan, memberi nasihat, dan mencegah terjadinya kekerasan lebih jauh.

Namun, suasana kian memanas, adu mulut antara Rizal Ependi dan istrinya Dar tak kunjung reda.

Mencegah kekerasan berujung ancaman maut, saat emosi memuncak, seorang warga bernama Anggun yang tengah hamil berteriak meminta tolong karena Rizal hendak melukai istrinya sendiri. Castro spontan melerai dan mencoba menenangkan.

Namun, bukannya menghargai niat baik tersebut, Rizal Ependi justru marah besar. Ia mengambil tombak babi dan mengacungkannya ke arah Castro sambil berteriak. “Pergi kau dari rumahku! Kalau tidak, kutombak kau mati!,” kata Rizal.

Suasana pun mencekam, warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut panik dan berhamburan menyelamatkan diri.

Castro berusaha menghindar, bahkan melompat turun dari tangga rumah demi selamat dari senjata tajam. Rizal masih terus mengejar hingga 10–15 meter jauhnya, beruntung Castro berhasil selamat.

Merasa nyawanya terancam, pada pukul 21.30 WIB Castro bersama istrinya segera mendatangi Polsek Tanjung Raja untuk melaporkan insiden tersebut.

Mendapat laporan, pihak kepolisian langsung menuju lokasi rumah Rizal Ependi. Sayangnya, pelaku sudah kabur bersama Prisa, gadis yang menjadi pemicu keributan.

“Kami meminta kepada Rizal Ependi untuk datang ke Polsek Tanjung Raja, selesaikan masalah ini secara kekeluargaan,” tegas Kapolsek Tanjung Raja AKP Zahirin, Senin (29/9/2025).

Peristiwa ini menjadi tamparan keras bahwa niat baik justru sering dibalas dengan ancaman.

“Kekerasan dalam rumah tangga apalagi disertai pengancaman senjata tajam bukanlah perkara sepele. Negara wajib hadir menegakkan hukum, agar tidak ada lagi warga yang jadi korban hanya karena berusaha melerai dan menegakkan kebenaran,” kata AKP Zahirin. (Uci)