Palembang,Focuskini
Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menyebut jalan khusus angkutan batu bara yang baru diresmikan di Desa Cempaka Wangi, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat akan dibangun sepanjang 26,4 kilometer dan lebar 30 meter.
Pemerintah Provinsi Sumsel bekerjasama dengan PT Levi Bersaudara Abadi (LBA) dalam membangun proyek infrastruktur tersebut dan menargetkan pembangunan rampung pada Januari 2026.
Semoga proyek jalan hauling dapat selesai sesuai target pada Januari 2026 dan mampu mengurangi kemacetan parah di jalur nasional yang selama ini digunakan truk angkutan batu bara,” ujar Deru, Selasa (5/8/2025).
Menurutnya, salah satu langkah awal adalah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 74 Tahun 2018 yang melarang kendaraan angkutan batu bara melintasi jalan nasional.
“Ini bukan keputusan yang diambil dalam semalam. Ini hasil perjuangan panjang agar masyarakat tak lagi menjadi korban kemacetan,” tegasnya.
Diketahui, selama beberapa tahun terakhir arus lalu lintas di jalur strategis seperti Lahat–Muara Enim–Palembang kerap terganggu akibat tingginya volume kendaraan tambang.
Oleh sebab itu, jalan hauling ini diharapkan menjadi solusi permanen bagi masalah tersebut. Lebih lanjut, meskipun kebijakan pelarangan truk batu bara di jalan umum sempat menimbulkan pro dan kontra, hasilnya kini mulai terlihat.
“Salah satu contohnya adalah pemanfaatan jalan alternatif milik perusahaan seperti Serpo Lintas Raya, yang kini difungsikan untuk distribusi batu bara. Ternyata kebijakan yang awalnya kontroversial ini membuahkan hasil. Jalan yang dulu terbengkalai sekarang bisa memberi manfaat besar,” imbuhnya.
Ia mengatakan pembangunan jalan ini tidak hanya berdampak pada kelancaran lalu lintas, tetapi juga memicu pertumbuhan ekonomi lokal.
“Aktivitas UMKM seperti warung makan, bengkel, dan layanan jasa lainnya diperkirakan akan tumbuh di sekitar jalur ini nantinya,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya peran perusahaan dalam memperhatikan kebutuhan masyarakat di sepanjang jalur jalan hauling, khususnya dalam hal akses sosial dan ekonomi.
“Jangan sampai warga sekitar hanya jadi penonton. Mereka harus ikut merasakan manfaat dari proyek ini,” tuturnya.
Selain itu, Gubernur juga mengapresiasi kontribusi PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam distribusi batu bara dari Sumsel.
“Sumsel menyumbang sekitar 70 persen pendapatan KAI secara nasional dari sektor ini,” ungkap dia. (Tia)