Kapolda Sumsel Sebut Kerusuhan Bukan Aksi Unjuk Rasa, Murni Dibuat

Hukrim16 Dilihat

Palembang, Focuskini

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi menegaskan insiden yang terjadi pada Minggu (31/8/2025) dini hari bukanlah aksi unjuk rasa, melainkan murni kerusuhan yang diduga telah direncanakan.

Diketahui, aksi anarkis mewarnai Kota Palembang akibat ulah puluhan remaja.

Puluhan remaja tersebut melakukan pengrusakan hingga pembakaran dua pos polisi, yakni Pos Polisi Simpang Lima DPRD Sumsel dan Pos Polisi Ditlantas Polda Sumsel.

“Peristiwa yang terjadi dini hari itu bukan aksi damai, tetapi memang tujuannya untuk kerusuhan. Saat ini kami masih menyelidiki,” tegas Andi.

Hingga pagi ini, lebih dari 50 remaja diamankan aparat kepolisian. Dari hasil pendataan, mayoritas pelaku masih berstatus pelajar.

“Kami mengimbau para orang tua untuk lebih mengawasi anak-anak agar tidak terpengaruh turun ke jalan dan terlibat dalam aksi anarkis,” tegas Andi.

Dugaan sementara, dua pos polisi yang terbakar dipicu oleh lemparan bom molotov.

“Kalau muncul api, itu sudah pasti bom molotov. Soal adanya provokator, sedang kami dalami,” kata Andi.

Sebelumnya, polisi mencatat sebanyak 42 remaja diamankan bersama belasan sepeda motor yang digunakan saat konvoi. Hingga kini, proses pendataan dan pemeriksaan masih berlangsung di Gedung Ditreskrimum Polda Sumsel.

Pantauan di lokasi, sejak pukul 09.00 WIB puluhan remaja tersebut menjalani pemeriksaan maraton di sejumlah ruang Subdit. Wartawan belum diperkenankan mengambil gambar.

Nanti tanya langsung ke Kabid Humas saja,” ujar seorang personel polisi yang berjaga di pintu masuk Gedung Ditreskrimum.

Sementara itu, tim DVI Polda Sumsel juga terlihat memasuki gedung untuk melakukan tes urine narkoba terhadap para remaja yang diamankan. (uci)