Kasar dan Pemarah, Gejala Psikopat

Kesehatan293 Dilihat

Palembang, Focuskini

Kita sering mendengar kata Psikopat. Orang yang kejam seolah tanpa perasaan, adakalanya digambarkan pada sosok psikopat. Sebenarnya apa itu psikopat? Yuk, simak arti kata psikopat, disarikan Focus Kini dari laman RS Ernaldi Bahar Palembang.

Psikopat sering digambarkan sebagai seseorang yang tidak memiliki perasaan, hati nurani, kejam, dan jahat tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Psikopat dalam istilah medis disebut gangguan kepribadian antisosial. Tetapi seorang psikopat juga bisa penuh perhitungan dalam bertindak, dan tak jarang terlihat karismatik juga menawan.

Kondisi ini diduga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan, seperti:
• Memiliki gangguan kepribadian saat kanak-kanak
• Mengalami kekerasan, pelecehan, atau penelantaran saat kanak-kanak
• Memiliki anggota keluarga yang menderita gangguan kepribadian antisosial atau gangguan perilaku dan mental lainnya
• Menderita kecanduan alkohol
• Kebanyakan laki-laki
• Kelainan pada struktur otak yang mengatur emosi

Sementara gejala psikopat adalah, penderita sangat pemarah, arogan, over percaya diri, agresif, suka kekerasan, suka melanggar norma dan aturan, suka melanggar hak orang lain, tak bisa bedakan benar / salah, tak punya rasa bersalah dan menyesal, suka berbohong, suka menyakiti orang lain untuk mendapatkan keinginannya, sering melakukan tindak kriminal, dan tidak bertanggung jawab.

Sudah Terlihat Sebelum Usia 15 Tahun

Selain itu, seorang psikopat biasanya juga sudah menunjukkan gejala gangguan perilaku sebelum usia 15 tahun, seperti:
• Memiliki sikap kasar terhadap orang lain dan hewan
• Suka merusak barang
• Sering melakukan kecurangan
• Suka mencuri
• Melakukan pelanggaran hukum yang serius

Mendeteksi seseorang psikopat atau tidak, dapat ditegakkan pada usia 18 tahun ke atas. Penderita juga memiliki riwayat gangguan perilaku sebelum berusia 15 tahun. Namun, untuk mengetahui orang tersebut menderita psikopat atau tidak, yakni dengan melihat hasil pemeriksaan psikologinya. Terkait pemikiran, perasaan, pola perilaku, serta hubungan pasien dengan orang lain. Selain itu riwayat kesehatan pasien dan keluarga, untuk memastikan apakah pasien pernah mengalami gangguan mental lainnya.

Namun, jangan khawatir jika memang ternyata anda atau ada anggota keluarga didiagnosa menderita psikopat. Sebab, ada beberap teknik pengobatan yang bisa diterapkan.

1. Psikoterapi

Psikoterapi berguna untuk mengelola marah dan tindak kekerasan, mengatasi kecanduan narkoba, dan menangani gangguan mental lainnya. Beberapa jenis psikoterapi yang dapat dilakukan adalah:
• Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy), untuk membantu pasien mengendalikan kondisi dengan mengubah cara pikir dan perilaku yang negatif menjadi positif
• Terapi berbasis mentalitas (mentalization-based therapy), untuk membantu pasien memahami bagaimana kondisi mental memengaruhi perilaku
• Terapi psikodinamika, untuk meningkatkan kesadaran pasien terhadap pikiran dan perilaku negatif dan impulsif
Psikoterapi tidak selalu efektif, terutama jika gejala cukup parah dan pasien tidak merasa memiliki kondisi tersebut, sehingga tak bersedia untuk diobati.

2. Konseling kelompok
Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan emosional dan psikologis pasien, meningkatkan kemampuan pasien untuk tidak mudah menyinggung perasaan orang lain saat berinteraksi.

Bisa dilakukan dalam kelompok besar maupun kecil dengan memecahkan suatu masalah secara bersama-sama guna menciptakan lingkungan yang suportif.

Pasien mengikuti konseling kelompok selama waktu tertentu. Karena pasien perlu waktu yang cukup untuk membuat perubahan dalam diri dan melatih kemampuannya.

Pasien psikopat, sebenarnya tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan. Namun, dokter dapat meresepkan obat tertentu untuk meredakan gangguan mental lain yang mungkin muncul bersamaan dengan kondisi ini. Seperti depresi, gangguan kecemasan, atau sifat agresif (mudah marah). Dokter juga dapat menggabungkan pemberian obat-obatan dengan psikoterapi.

Sulit Disembuhkan

Perlu diketahui, gangguan kepribadian antisosial, termasuk psikopat, sangat sulit untuk disembuhkan. Akan tetapi, pengobatan dan pemantauan jangka panjang, dapat meredakan gejala.

Hal yang juga perlu diwaspadai, bahwa psikopat itu bisa sebab komplikasi. Seperti, melakukan pelecehan atau penelantaran pada anak atau pasangan, menjadi kecanduan narkoba, melakukan tindak kriminal dan berujung masuk penjara, kecenderungan untuk membunuh atau justru bunuh diri, menderita gangguan jiwa lainnya, seperti depresi atau kecemasan, status sosial dan ekonomi rendah, dan sebabkan kematian dini akibat tindak kekerasan

Sayangnya, belum ada cara pasti untuk mencegah menjadi psikopat. Terutama pada orang yang memang memiliki faktor risiko. Upaya terbaik adalah deteksi dini dan memberikan penanganan secepatnya sebelum terjadi tindakan yang membahayakan orang lain.

Psikopat pada Anak

PADA tahun 2020 terjadi peristiwa tragis yang cukup menghebohkan di kota Jakarta. Seorang anak perempuan di bawah umur tega membunuh seorang anak yang biasa main di rumahnya dengan cara sangat kejam, tanpa merasa bersalah, dan menyesali tindakannya. Banyak orang berpendapat bahwa si pelaku adalah seorang psikopat walaupun masih berusia anak-anak

Mengutip laman RS Erba Palembang, Psikopat adalah gangguan kepribadian anti sosial, yang merasakan kepuasan ketika melakukan tindak kekerasan. ditunjukkan dengan perilaku kasar, kejam, tak berperasaan,

Berikut ini beberapa ciri anak dengan kecenderungan psikopat :

1. Berperilaku Kasar
Normalnya anak-anak lebih banyak bermain gembira. Jika anak berperilaku kasar dan kejam pada temannya.

2. Menyakiti Hewan
Suka melakukan kekejaman pada hewan dengan cara menyakiti atau membunuh dengan sengaja, sebagai bentuk pelampiasan akan emosinya yang tidak terkendali.

3. Selalu Merasa Benar
Cenderung selalu merasa benar. Ketika melakukan kesalahan, ia bisa saja mengakuinya, tetapi tidak menunjukkan rasa bersalah atau menyesal sedikitpun. Ia juga cenderung menyalahkan orang lain

4. Manipulatif
Mereka dapat melakukan berbagai tipu daya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, termasuk ketika ingin menyakiti korbannya.

5. Sering Berbohong dan Tidak Pernah Tulus
Normalnya anak yang ketahuan berbohong akan meminta maaf dengan tulus dan menyesal, anak psikopat tidak demikian. Ia dapat berbohong tanpa beban, tanpa menyesalinya, dan akan terus bersikap seperti itu.

6. Suka Membully dan Mengintimidasi
Sangat menikmati tindakan mengintimidasi dan mempermalukan orang lain, dilakukannya tanpa ada alasan tertentu.

7. Melanggar Aturan
Walau mengerti aturan, tetapi lebih suka melanggarnya. ia akan mendapat kegembiraan dan kepuasan.

Apa yang harus dilakukan orang tua, jika ada anaknya dengan ciri-ciri mengarah Psikopat? Yang harus dilakukan adalah kenali masalah yang tersembunyi. Psikopat pada anak muncul ketika ia mengalami derita emosional, kurang harga diri, pola asuh yang salah, dan kesepian yang diabaikan oleh orang tua.

Ketika berbagai aspek tersebut diperbaiki, maka gangguan emosional perlahan bisa saja hilang. Lakukan pendekatan pada anak dengan kasih sayang. Bila perlu kunjungi psikiater dan psikolog. (*/maya)