Kementrian BUMN Siapkan 792 Hektar Lahan Dukung Program 3 Juta Rumah

Ekonomi184 Dilihat

Jakarta,Focuskini

Pada acara Morning Market Highlights yang digelar Bursa Efek Indonesia, Rabu (12/02/2025) dicatat beberapa perkembangan yang terjadi didalam negeri diantaranya Kementerian BUMN menyiapkan 792 hektare lahan untuk mendukung program 3 juta rumah. Target percepatan pembangunan mencapai 123.000 unit di lima lokasi strategis di Jakarta dan sekitarnya.

Kemudian perkembangan dari BI: Survei Konsumen Januari 2025 menunjukkan keyakinan konsumen tetap kuat dengan Indeks Keyakinan Konsumen di 127,2. Optimisme didukung oleh Indeks Ekspektasi Konsumen yang naik ke 140,8 dan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini di 113,5. Bank Dunia menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,03% pada 2024 stabil dan di atas rata-rata pertumbuhan dunia. Namun, pertumbuhannya masih di bawah tingkat sebelum pandemi. OJK memproyeksikan adanya berbagai tantangan ekonomi pada tahun 2025. Divergensi pemulihan ekonomi serta kebijakan perdagangan berbasis politik berisiko meningkatkan fragmentasi global dan menekan volume perdagangan dan Wakil Menteri BUMN menyatakan Badan Pengelola Investasi Danantara akan diluncurkan dengan modal awal Rp1.000 triliun pada bulan Maret 2025. Danantara diharapkan menjadi superholding BUMN dan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8%.

Sementara dari Corporate Highlights ISAT mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,91 triliun pada tahun 2024. Laba bersih tersebut mengalami kenaikan sebesar 8,97% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat Rp4,5 triliun. FREN mencatat kerugian Rp1,29 triliun pada 2024, turun 1.190% dibandingkan 2023 yang rugi Rp108,92 miliar. Penyebab utama adalah kenaikan biaya operasional, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi sebesar Rp4,3 triliun dari Rp3,92 triliun tahun sebelumnya. EAST mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 9,68% menjadi Rp34,71 miliar pada 2024 seiring terkoreksinya pendapatan perseroan. Pendapatan EAST sepanjang 2024 tercatat sebesar Rp102,92 miliar. MEGA mencatatkan laba bersih 2024 sebesar Rp2,63 triliun, turun 25,07% dibandingkan akhir 2023 yang tercatat Rp3,51 triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya pendapatan operasional yang hanya mencapai Rp3,23 triliun, turun dari Rp4,33 triliun.LINK mengakhiri tahun 20 dan 24 dengan kerugian sebesar Rp1,18 triliun, meningkat 122,64%, yaitu Rp 532,98 miliar. Meskipun pendapatan stagnan, kerugian dari kegiatan operasi meningkat Rp1,77 triliun, naik dari Rp1,32 triliun.

Untukk Domestic Highlights Perkembangan dari pasar saham domestik menunjukkan IHSG pada Selasa (11/2) ditutup melemah 1,75% (dtd) ke posisi 6.531,99 dari penutupan sebelumnya pada level 6.648,14. Nilai transaksi pada hari kemarin sebesar Rp12,68 triliun, dengan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp11,08 triliun. Sementara itu, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp469,49 miliar. Secara akumulatif, investor asing membukukan net sell senilai Rp8,91 triliun sejak awal tahun. Rupiah berdasarkan kurs Bloomberg terdepresiasi ke level Rp16.375/USD dari sebelumnya Rp16.345/USD.

Sedangkan Global Highlights Pada perdagangan kemarin, bursa saham Wall Street ditutup bervariasi di mana investor cukup khawatir terhadap arah kebijakan suku bunga The Fed. Investor juga masih mencermati prospek kinerja ekonomi ke depan akibat kebijakan tarif AS dan potensi eskalasi perang dagang global. Pergerakan saham Apple juga mempengaruhi indeks kemarin. Investor merespons pernyataan hati-hati Gubernur The Fed, Jerome Powell, mengenai suku bunga. Kesaksian Powell, yang dilanjutkan dengan penampilannya di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR pada Rabu (12/2), berlangsung di tengah ketidakpastian politik di Washington. Powell menyatakan bahwa ekonomi AS secara keseluruhan tetap kuat dengan pasar tenaga kerja yang terpantau solid. Ia juga mencatat bahwa inflasi telah menurun, meskipun masih berada di atas target 2% The Fed. Powell mengatakan bahwa dengan kebijakan moneter yang kini jauh lebih longgar dibanding sebelumnya dan ekonomi yang tetap kuat, maka The Fed tidak perlu terburu-buru menyesuaikan kebijakannya. Sementara itu, investor menantikan data inflasi terbaru, dengan laporan indeks harga konsumen yang dijadwalkan rilis pada Rabu, diikuti oleh indeks harga produsen pada Kamis.

Pasar terus mencermati perkembangan perang dagang oleh AS terhadap beberapa negara. Pada Senin (10/2) lalu, Trump menandatangani kebijakan tarif baru untuk semua impor baja dan aluminium ke AS. Sebagai tanggapan, Uni Eropa memperingatkan bahwa mereka akan memberlakukan tarif balasan jika AS menerapkan pungutan terhadap produk dari Uni Eropa. Sementara itu, menyusul China, Hong Kong juga mengajukan keluhan ke organisasi perdagangan dunia, WTO, atas kebijakan tarif baru yang diberlakukan oleh AS. Selain itu, pergerakan bursa Wall Street juga dipengaruhi oleh kenaikan saham Apple. Saham Apple sebesar naik 2,2% setelah laporan oleh The Information yang menyampaikan bahwa perusahaan tersebut bekerja sama dengan Alibaba untuk mengembangkan fitur kecerdasan buatan bagi pengguna iPhone di Cina, yang membantu menekan kerugian pasar.(soim)