Palembang, Focuskini
Komisaris Utama PT Kilang Pertamina Internasional Triharyo Indrawan Soesilo mengapresiasi kinerja Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) yang terus menyumbangkan keuntungan tinggi untuk perusahaan.
Menurutnya, walaupun Nelson Complexity Index (NCI) Kilang Plaju terhitung kecil, namun tetap mampu menjaga profitabilitas.
Sebagai informasi, NCI adalah ukuran kecanggihan kilang minyak, dimana semakin tinggi nilainya maka semakin kompleks proses yang dijalankan, sehingga produk yang dihasilkan semakin variatif.
“Kilang Pertamina Plaju ini keuntungannya tetap tinggi, alhamdulillah selalu profit dan mudah-mudahan selalu terjaga,” ujarnya saat melakukan Management Walkthrough (MWT) atau kunjungan ke Kilang Pertamina Plaju di Palembang, kemarin.
Kedatangannya ke Palembang didampingi dewan komisaris PT KPI lainnya yakni Ilham Salahudin, Agustina Murbaningsih dan Muhammad Rizal Kamal, serta Direktur Keuangan Fransetya Hasudungan Hutabarat.
Marine Fuel Oil Low Sulphur (MFO LS) atau bahan bakar kapal ramah lingkungan turut disorotnya sebagai contoh produk bernilai tinggi (High Valuable Product) yang menyumbang profit tinggi. Produk ini telah diekspor Kilang Pertamina Plaju sejak Februari 2022 dengan jumlah permintaan yang terus meningkat dari pasar internasional.
Kinerja cemerlang yang ditorehkan Kilang Pertamina Plaju juga tak lepas iklim kerja kondusif yang aman. Hingga akhir Oktober 2022, kilang ini telah mencatatkan 113 juta jam kerja aman.
Hal senada diungkapkan Fransetya yang menyebut Kilang Pertamina Plaju sebagai unit bisnis yang berhasil mengikuti transformasi perusahaan yang dari sebelumnya merupakan cost center kini menjadi profit center.
“Dengan pemilihan produk-produk yang menguntungkan, tentu ini akan meningkatkan profitabilitas kita, saya mengajak teman-teman di Plaju untuk selalu melihat peluang dan kesempatan yang ada, kita siap support,” ujarnya yang optimis Kilang Pertamina Plaju kembali menyumbang profit yang tinggi hingga akhir 2022 ini.
General Manager (GM) Kilang Pertamina Plaju Yulianto Triwibowo menyambut baik kedatangan dewan komisaris dan direksi ke kilang yang mempunyai kapasitas produksi 126,6 million barrel per stream day (MBSD) atau 12,2% dari total kapasitas kilang yang dimiliki Pertamina itu. Menurutnya, kehadiran komisaris dan direksi PT KPI mampu memberikan energi baru bagi seluruh manajemen dan pekerja.
“Pencapaian profit yang tinggi turut ditopang tiga faktor utama yakni program inisiatif optimasi, efisiensi biaya operasional, serta peningkatan kehandalan kilang. Imbal hasil produk atau Yield Valuable Product Kilang Pertamina Plaju ada di tingkatan 67,72%, jauh melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2022 yang sebesar 56,72%,” ujarnya.
Yulianto juga bersyukur korosivitas Kilang Pertamina Plaju yang berdiri di pinggir Sungai Musi relatif rendah apabila dibandingkan kilang minyak milik Pertamina lainnya yang beroperasi di pesisir pantai, ditambah pula dengan dukungan infrastruktur yang memadai serta potensi SDM yang masih layak diandalkan.
Dukungan pemangku kepentingan (stakeholder) lokal juga menurutnya berpengaruh besar terhadap stabilitas Kilang Pertamina Plaju. “Stakeholder kita alhamdulillah selalu support, dimana kita bisa merangkul dan memberdayakan mereka,” kata Yulianto.
Stabilitas yang terjaga itu, lanjut Yulianto, juga turut mendukung cita-cita Gubernur Herman Deru sebagai stakeholder utama untuk mewujudkan Sumsel zero conflict. “Kalau kita zero conflict, maka peluang investasi pun akan meningkat,” tutupnya.
Didampingi GM dan jajaran manajemen Kilang Pertamina Plaju, dewan komisaris serta direksi PT KPI selanjutnya meninjau langsung kilang untuk menyapa para pekerja.(soim)