INDONESIA merupakan negara kepulauan menjadikan masyarakatnya banyak yang tinggal di daerah pesisir dan kemudian dikenal sebagai masyarakat pesisir dan bermata pencaharian sebagai nelayan. Persepsi masyarakat nelayan terhadap pendidikan formal anak secara umum memiliki peran positif. Dimana pola asuh, peran orang tua, dan manajemen keluarga sangat berpengaruh terhadap tingkat pendidikan anak-anak di daerah pesisir.
Pola pengasuhan yang diberikan orang tua sangat mempengaruhi peran dan fungsi keluarga dan juga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral, dan pendidikan kepada anak. Untuk itu, perlu adanya identifikasi terkait hubungan pola asuh dengan tingkat pendidikan anak masyarakat pesisir terutama peran ibu dalam memberikan dorongan dan pengarahan serta manajemen keluarga dalam pengambilan keputusan pendidikan anak.
Salah satu faktor yang cukup dominan mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah keadaan sosial ekonomi keluarga. Dalam kehidupan bermasyarakat biasanya selalu terdapat keluarga dengan perbedaan status antara satu keluarga dengan keluarga lainnya. Ada yang memiliki status sosial ekonomi yang tinggi dan ada pula yang memiliki status yang paling rendah.
Kondisi sosial ekonomi yang dimaksud secara garis besar dilihat dari pendidikan, pendapatan, pengeluaran dan mata pencaharian dari pada orang tua atau keluarga. Prestasi belajar siswa memiliki hubungan dengan status sosial ekonomi orang tua.
Siswa yang keluarganya memiliki status sosial ekonomi tinggi cenderung memiliki prestasi akademis lebih tinggi, sedangkan siswa yang keluarganya memiliki status sosial ekonomi rendah cenderung memiliki resiko putus sekolah yang lebih besar.
Berdasarkan hasil wawancara keluarga dengan tingkat pendidikan tinggi maupun tingkat pendidikan rendah memiliki tujuan keluarga yang lebih memprioritaskan pencapaian di bidang ekonomi, seperti bekerja di pabrik atau membantu orang tua mencari ikan hingga membantu orang tua berjualan di pasar untuk menjual hasil tangkapannya.
Pendapatan yang rendah menjadi penghambat dalam mencapai salah satu tujuan, seperti memberikan kesempatan anak untuk memiliki pendidikan yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan sumber daya manusia dalam keluarga tersebut memiliki keterampilan yang rendah baik dalam mengolah hasil tangkapan, memodifikasi metode pencarian ikan ataupun memperbaiki kondisi ekonomi keluarga.
Kondisi sosial ekonomi orang tua merupakan keadaan yang menggambarkan kedudukan kondisi sosial ekonomi sebuah keluarga dalam lingkungan masyarakat dimana akan mempengaruhi pendidikan yang akan diperoleh oleh anak. Namun, ekonomi bukanlah satu-satunya aspek dalam penentu kesejahteraan. Kesejahteraan diukur dari berbagai aspek yaitu, ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial kemasyarakatan.
Pendapatan bukanlah faktor yang signifikan pengaruhnya terhadap kesejahteraan dengan seluruh aspek. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun peningkatan pendapatan penting akan tetapi tidak cukup untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga tanpa disertai dengan perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat pesisir terutama pendidikan dan kesehatan.
Keterkaitan kondisi lingkungan dan geografis di daerah pesisir sangat berpengaruh dalam manajemen sumberdaya terhadap kesejahteraan ekonomi keluarga. Kondisi geografis mempengaruhi jenis mata pencaharian penduduknya karena berhubungan dengan sumber daya alam yang tersedia di wilayahnya. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh potensi sumberdaya manusia yakni tingkat pendidikan, dan keterampilan kepala keluarga. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat keluarga yang tinggal di daerah pesisir memiliki tantangan tersendiri untuk bisa bertahan hidup dengan segala sumberdaya yang ada, yaitu bergantung dengan alam disekitarnya.
Motivasi adalah salah satu aspek yang juga mempengaruhi dari sebuah persepsi kelompok masyarakat. Orang tua sebagai pendorong atau memberikan motivasi kepada anak adalah salah satu bentuk kepedulian orang tua dalam memberikan perhatian kepada anak. motivasi ini sangat membantu untuk memberikan dorongan kepada anak mereka, karena motivasi merupakan proses psikis yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu. Dengan adanya dorongan dari orang tua anak akan merasa mendapat dukungan tersendiri dari keluarga mereka. Dalam memberikan dorongan seperti ini diperlukan pemahaman orang tua juga mengenai pendidikan.
Dengan adanya pemahaman orang tua mengenai pendidikan tentang pengaruh pendidikan dimasa depan anak akan memiliki bayangan tersendiri jika dia berhenti di jenjang pendidikan tertentu. Namun, meskipun orang tua selalu memberikan motivasi tetapi jika minat anak tidak ingin bersekolah juga tidak bisa mendorong anak untuk tetap bersekolah, seperti dampak pergaulan atau lingkungan sekitar anak hingga permasalahan ekonomi keluarga. Jika di selaraskan dengan minat anak itu sendiri, ada beberapa anak sudah tidak memiliki minat untuk bersekolah dengan berbagai pandangan mereka masing-masing.
Sumber daya keluarga merupakan modal yang harus dikelola dengan baik oleh seluruh anggota keluarga untuk mencapai kesejahteraan keluarga. Sumber daya keluarga terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya waktu, dan sumber daya materi. Mengelola sumber daya keluarga sangat penting untuk membantu setiap anggota keluarga dalam mengembangkan kerja sama dan saling membangun.
Berdasarkan data yang dihasilkan, masih cukup banyak nelayan yang memiliki kesejahteraan yang rendah. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta lingkungan keluarga menjadi peran utama dalam berlangsungnya pembentukan karakter seorang anak. Orang tua memiliki tanggung jawab penuh terhadap pendidikan anaknya. Tidak sedikit dari para nelayan yang kurang memperhatikan pendidikan anak, karena nelayan hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja guna memenuhi kebutuhan hidup serta rendahnya tingkat perekonomian didalam keluarga. Sumberdaya keluarga harus dikelola dengan baik oleh seluruh anggota keluarga untuk mencapai kesejahteraan dalam sebuah keluarga. Masyarakat pesisir masih kurang baik dalam mengelola sumberdaya keluarga, masih cenderung bersikap tidak peduli terhadap manajemen sumberdaya di dalam keluarga, sehingga tidak ada perencanaan yang tepat untuk mengelola segala sesuatunya. Oleh karena itu, diperlukan pihak pemerintah dan lembaga dalam hal membantu menangani permasalahan terkait pendidikan masyarakat di daerah pesisir. Salah satunya dengan meningkatkan tenaga ahli yang terampil dalam bidangnya masing-masing untuk menciptakan tingkat pendidikan yang sama rata dan tinggi dalam membangun negara yang maju bagi masyarakat pesisir khususnya anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Selain itu, pemerintah dapat membuat berbagai kebijakan yang bertujuan untuk membantu masyarakat agar bisa meningkatkan kondisi perekonomian dan pendidikan yang tinggi. (*)