Lawan Berita Hoax Dengan Melek Digital

Berita272 Dilihat

Palembang, Focuskini

Saat ini ancaman berita hoax dan kejahatan di dunia digital semakin mengamcam. Karena itu masyarakat dituntut untuk melek digital salah satu caranya melalui Program Literasi Digital yang bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif dan aman. Hal tersebut dikatakan Perwakilan Dinas Kominfo Sumsel, Densyah RS, S.Sos., M.M saat acara Menggelar Bincang Edukasi Digital Skill di Rocca Cafe, Minggu (27/11/2022).

Dalam acara yang diikuti 1.000 peserta dari berbagai komunitas di Kota Palembang, Densyah mengatakan gerakan literasi digital dapat disosialisasikan ke seluruh masyarakat. Sehingga diperlukan rencana aksi agar masyarakat semakin melek digital informasi.

“Jadi setelah edukasi ini diharapkan agar segera ada rencana aksi dari para komunitas untuk menyebarluaskan informasi ini. Dengan harapan saat ada berita hoax atau kejahatan digital masyarakat tidak langsung percaya begitu saja,”jelas Densyah.

Sementara itu, Wakil Ketua ICMI Sumsel, Dr Ir Mukhtarudin Muchsiri MP menjelaskan, diperlukan kesadaran bagi masyarakat untuk mau melek digital.

“Kegiatan ini untuk mengajak masyarakat lainnya untuk bersama-sama sadar literasi digital untuk berperan aktif berperan positif dalam pembangunan dan kebersatuan dalam rangka berperang melawan hoax berperan melawan informasi yang menyesatkan dan kemudian memperbaikinya mengganti dengan informasi yang sebenarnya dan yang benar untuk kepentingan umum untuk bangsa dan negara,”ungkap Dr Mukhtarudin.

Sementara itu, Syahrial dari Smart Learning dan Character Center PGRI, menambahkan, literasi digital juga harus diterapkan di dunia Pendidikan, bagaimana anak-anak didik ini harus mendapat pengetahuan tentang edukasi digital agar tidak mudah termakan hoax dan kejahatan di dunia digital.

“Sudah saatnya semuanya harus melek digital terutama didunia Pendidikan, bagaimana kita dapat meng-counter ini anak didik kita yang masih labih dalam hal ini sehingga digitalisasi saat ini kita harus tanamkan kepada mereka mana yang positif mana yang negatifnya karena di bidang pendidikan kami sangat membutuhkan sekali kegiatan-kegiatan seperti ini sehingga bisa ditularkan disalurkan kepada tenaga pendidik dan anak didik itu sendiri,”terang Syahrial.

Sedangkan Ketua RTIK Sumsel, Andrika Permana menambahkan, kegiatan ini merupakan yang ke-5 kali dilakukan yang merupakan bagian dari sosialisasi 4 pilar literasi digital yaitu Digital Skill.

“Ada 4 pilar literasi digital yaitu, digital kultur, digital etik, digital safety dan digital skill. Dan kegiatan ini merupakan bagian dari digital skill. Ini merupakan salah satu inisiatif menggandeng komunitas agar penyebaran informasinya lebih cepat ke masyarakat,”jelasnya.

Ditambahkannya, pihaknya akan membuar road map atau rencana aksi ke depan untuk menyatakan perang dengan teknologi. (soim)