Merokok Pemicu Kanker Kandung Kemih

Lakukan Operasi Radical Cystectomy Pertama di Palembang

Kesehatan251 Dilihat

Palembang, Focuskini

Apakah Anda perokok? Jika iya, sebaiknya waspada. Sebab, itu artinya Anda berpotensi mengalami kanker kandung kemih. Dan uniknya lagi, penyakit ini sulit dideteksi penderitanya karena nyaris tanpa keluhan.

Dr dr Kurnia Penta Sp.U (K), dokter Spesialis Urologi RS Dr Syaiful Anwar Malang di RSMH Palembang, belum lama ini menyebutkan, kanker kandung kemih adalah kanker yang menyerang kandung kemih. Sementara kandung kemih adalah kantong tempat penampungan urine sebelum urin itu bisa dikeluarkan lewat saluran kencing bawah (kemaluan).

Adapun gejala kanker kandung kemih, yakni adanya kencing berdarah yang tanpa disertai rasa nyeri.

“Ini yang orang seringkali menganggap remeh atau tidak mengetahui, kalau kencingnya itu bercampur darah. Pada awal-awalnya tidak bisa dilihat dengan mata karena sangat kecil (kandungan darah dalam urin),” jelas Dokter Penta.

Malah, sambungnya, seperti mikroskopik hematuri. Jadi ada sel darah dalam urin tapi hanya bisa dilihat di bawah mikroskop. Dan apabila sudah kelihatan di bawah mikroskop, warnanya terlihat merah sekali dan bergumpal-gumpal. “Nah, biasanya kalau sudah begini pasien baru akan datang ke rumah sakit, padahal saat itu mungkin kondisinya sudah stadium lanjut,” ujar Dokter Penta.

Hal ini perlu disebarkan secara lebih luas ke masyarakat. Sebab, menurut dia, resiko terjadi kanker kandung kemih sangat tinggi di Indonesia. Karena ada kebiasaan masyarakat yaitu merokok. “Rokok adalah salah satu pemicunya. Selain juga faktor keturunan. Atau mereka yang bekerja dan selalu terpapar kimia. Ini sangat berpengaruh terjadinya kanker kandung kemih,” kata dokter berkacamata ini.

Hal lain yang juga perlu diketahui, yakni kanker kandung kemih selain kencing berdarah, juga penderitanya tanpa disertai rasa nyeri. Sementara biasanya pasien baru akan datang ke rumah sakit atau dokter setelah ada keluhan nyeri. “Karena tidak nyeri tadi orang enggan memeriksakan diri ke dokter, akhirnya terlambat untuk berobat.”

Stop Merokok

Ditambahkan dr Fadil Pramudhya Sp.U MKK, dokter spesialis Urologi RS Hermina Palembang, yang paling penting diketahui pada kanker kandung kemih adalah, faktor resikonya yakni merokok.

“Jadi stop merokoknya. Di samping itu, di Indonesia, kadang masyarakat kita kurang memahami bahayanya paparan bahan-bahan kimia. Misalnya saat bekerja di pabrik, gunakanlaj masker dan APD (Alat Pelindung Diri) yang lengkap sesuai standar pekerjaan tersebut. Hal-hal seperti itu yang harus diperhatikan masyarakat awam,” sebut Dokter Fadil.

Yg paling utama itu faktor resikonya. Ternyata faktor resiko utamanya itu merokok. Jadi stop merokok. “Merokok itu tidak ada bagus-bagusnya, maka stop merokok,” seloroh dia.

Selain itu, faktor resiko kanker kandung kemih yakni adanya paparan bahan kimia. Dokter Fadil berujar, di Indonesia kadang masyarakat kurang memahami paparan bahan-bahan kimia. “Bekerja di pabrik itu hendaknya memakai masker dan APD yang sesuai standar pekerjaan itu. Jadi hal -hal itu yang harus diperhatikan masyarakat awam,” cetusnya.(maya)