Nabila Raisah Akbar: Tiada Juara Tanpa Luka

Raih Gelar 1st Runner Up Puteri Batik Cilik Indonesia 2024

Hiburan49 Dilihat

Palembang, Focuskini

Bagi pemilik nama lengkap Nabila Raisah Akbar memiliki prinsip hidup “Tiada Juara Tanpa Luka” adalah suatu hal yang ditekankan dalam menjalani setiap aktivitas di kehidupannya. Karena untuk mencapai suatu tujuan dibutuhkan perjuangan dan proses. Dengan prinsip hidup tersebut sehingga tidak salah jika remaja berparas cantik kelahiran Palembang, 10 Mei 2011 ini bisa meraih gelar bergengsi di ajang nasional bahkan bisa menyabet sebagai 1st Runner Up Puteri Batik Cilik Indonesia 2024 bersaing dengan puluhan peserta lainnya di kancah nasional dalam event Putri Anak dan Remaja Indonesia 2024, Putri Batik Cilik dan Remaja Indonesia 2024 di Gedung Umar Ismail Jakarta, Kamis (5/11/2024) lalu.

Sebelum bertarung di kancah nasional penyuka warna pink ini menceritakan, para peserta terlebih dahulu diseleksi di tingkat regional dengan berbagai penilaian. Setelah terpilih tingkat provinsi, peserta dibekali dengan materi seputar keterampilan berbicara,catwalk, Bahasa Inggris, debat hingga bisa menginspirasi orang lain.

Diungkapkan pemilik tinggi badan 157 CM dan berat 39 Kg ini, saat berada di Jakarta ia mengenakan gaun malam batik dari Kota Lubuk Linggau bermotif duren didesain oleh desainer Siung Siung. Dalam ajang Puteri Batik Cilik Indonesia 2024, ia memaparkan pengertian, sejarah, dan motif batik motif Ampera Belido yang merupakan ciri khas Palembang hingga menjelaskankan kenapa kita harus mencintai batik Indonesia.

1st Runner Up Puteri Batik Cilik Indonesia 2024, Nabilah Raisah Akbar.

“Alhamdulillah usaha saya tidak sia-sia, ini adalah pencapaian luar biasa selama saya mengikuti ajang putri-putrian, tentu saja pencapain ini berkat suport dari semua orang terutama kedua orang tua saya, keluarga, teman-teman dan pihak agency State Management yang telah mengantarkan saya sampai berada di titik ini,”ujar alumni SD Indo Global Mandiri ini.

Diakui siswa kelas 3 SMP Negeri 1 Palembang ini, terjun ke dunia modeling atau mengikuti ajang pemilihan putri-putrian sudah dilakukan sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak. Hal tersebut berangkat dari kecintaanya terhadap dunia tari, saat SD menjadi juara 1 di ajang talenta Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat kecamatan dan Kota Palembang.

“Karena menjadi juara 1, berhak mewakili Kota Palembang di tingkat nasional dalam ajang FLS2N. Namun, karena kondisi pada saat itu covid 19 jadi batal dikirim ke Jakarta. Kecintaan saya terhadap dunia tari belajar secara otodidak karena suka dance dan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah bidang menari,”ujar buah hati dari Aziza dan Abas Akbar ini.

Obsesi terbesar yang ingin diraih Raisah selain ingin menjadi dokter adalah mengikuti ajang pemilihan Putri Indonesia. Ajang tersebut menurutnya adalah impian semua wanita yang terjun di bidang pemilihan putri-putrian. Meskin terjun di modeling, ia selalu ingat pesan orang tua untuk menomorsatukan pendidikan.

“Kalau kegiatan modeling menganggu sekolah, sudah ada peringatan untuk stop dulu. Namun, selama ini alhamdulillah antara modeling dan sekolah bisa berjalan semua,”ungkap wanita yang bercita-cita menjadi dokter kecantikan ini. (soim)
[19.39, 27/11/2024] soim: judul berita dan foto untuk cover depan