Oknum Protokol, Humas dan Satpol PP Sumsel Diduga Masih Melekat ke Herman Deru

Hukrim421 Dilihat

Palembang, Focus Kini

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru secara resmi telah tidak lagi menjabat sejak 1 Oktober 2023. Akan tetapi, ternyata masih ada oknum pegawai protokol, humas dan anggota Satpol PP Provinsi Sumsel yang diduga melekat ke Ketua DPW Partai Nasdem Sumsel tersebut.

Tidak hanya melekat pada tiap kegiatan Herman Deru dan keluarga, anggota Satpol PP juga masih menjaga aset pribadi keluarga Herman Deru di Taman Kenten, Gandus bahkan makam Percha Leanpuri di TPU Gandus.

Berdasarkan info yang didapat, ada dua orang pegawai protokol, empat orang humas dan dua orang anggota Satpol PP yang bertugas mengikuti setiap kegiatan Herman Deru dan keluarga. Untuk anggota Satpol PP yang menjaga aset pribadi, jumlahnya cukup banyak lantaran diberlakukan sistem jaga bergantian.

Salah seorang oknum pegawai tersebut menyebutkan, sejak Herman Deru tidak lagi menjabat sebagai Gubernur, ia dan beberapa rekan masih ditugaskan untuk mengikuti setiap kegiatan termasuk kampanye anak dan menantu Herman Deru pada saat Pileg yang lalu.

“Kami diperintah atasan untuk tetap melayani dan bekerja untuk Herman Deru. Setiap kegiatan kami ikut dan bekerja seperti mengatur jadwal, mengkondisikan lokasi, menjaga keamanan sampai mendokumentasikan,” ujar salah seorang oknum pegawai yang minta identitasnya dirahasiakan.

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa ia dan beberapa pegawai yang masih melekat ke Herman Deru berstatus pegawai honorer Pemprov Sumsel, termasuk yang menjaga aset pribadi keluarga Herman Deru.

“Jadi kami semua ini digaji oleh Pemprov Sumsel, tapi bekerjanya untuk Herman Deru dan keluarga. Sebenarnya di hati ini berontak, tapi tidak berani melawan perintah atasan. Kalau melawan takut diberhentikan dari pegawai honorer Pemprov Sumsel,” lanjutnya.

Redaksi pun melakukan penelusuran guna mencari kebenaran informasi yang didapat. Pada kegiatan peresmian sebuh restoran di wilayah Talang Jambe yang diagendakan Herman Deru akan hadir, ternyata benar ada oknum protokol, humas dan Satpol PP Pemprov Sumsel yang bertugas di acara tersebut.

Penelusuran pun berlanjut ke makam Percha Leanpuri di TPU Gandus. Terdapat pos keamanan pada pintu masuk menuju lokasi makam dan dijaga oleh oknum Satpol PP Pemprov Sumsel meski tanpa seragam secara bergantian siang dan malam.

Pada beberapa video yang diunggah oleh Herman Deru, Samantha Tivani dan Ratu Tenny Leriva pada berbagai akun media sosial, para oknum pegawai tersebut juga beberapa kali ikut terekam kamera saat bertugas di sebuah acara.

Hal ini menjadi perhatian dari Komunitas Masyarakat Anti Korupsi (K MAKI) Sumsel, menurut Very Kurniawan Dukungan ASN dan Honorer kepada mantan Gubernur Sumsel Herman Deru adalah pelanggaran berat dan tindak pidana korupsi karena gaji dan pasilitas negara untuk kepentingan di luar tugas negara adalah tindak pidana korupsi sesuai makna pasal 2 dan 3 undang – undang tipikor.

“Tindak tegas pecat oknum Humas dan Pol PP tersebut tidak ada aturanya mereka melekat, cenderung Korupsi dan tidka bekerja sesuai kedinasan, ” Tegas Very

PJ Gubernur selaku pembinan utama ASN harusnya bertindak tegas dengan memberhentikan Honorer dan menurunkan pangkat ASN yang mendukung mantan Gubernur itu.

Tapi saya sangat tidak yakin dengan PJ Gubernur akan bertindak tegas karena bukan tipikal PJ Gubernur bertindak tegas.(yudi)