Palembang,Focuskini
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) tengah mengkaji kemungkinan pemanfaatan Sungai Lematang sebagai jalur transportasi batu bara.
Upaya ini dilakukan untuk mencari alternatif angkutan yang lebih aman dan efisien, serta untuk mengurangi dampak lalu lintas angkutan batu bara di jalan umum.
Wakil Gubernur Sumsel, Cik Ujang mengatakan jika pihaknya akan memulai survei alur Sungai Lematang guna menilai kelayakan sungai tersebut sebagai jalur logistik.
Survei ini diharapkan dapat mengidentifikasi potensi dan tantangan, termasuk faktor keamanan dan kondisi alam.
“Kami akan lakukan survei terlebih dahulu agar bisa mengetahui kondisi alur sungai. Ini penting agar kejadian seperti insiden di Sungai Lalan tidak terulang,” ujar Cik Ujang, Rabu (6/8/2025).
Ia menyebut izin pemanfaatan alur Sungai Lematang untuk angkutan batu bara sebenarnya telah diterbitkan sekitar lima tahun lalu. Namun, belum dimanfaatkan secara maksimal karena kondisi debit air yang tidak stabil.
“Di musim kemarau, air cenderung surut sehingga menyulitkan tongkang untuk melintas. Sebaliknya, saat musim hujan, debit air meningkat dan bisa mendukung aktivitas pengangkutan,” imbuhnya.
Sementara itu, jalur sungai yang sudah aktif digunakan saat ini berada di wilayah Muara Lematang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), karena memiliki akses langsung ke Sungai Musi.
“Untuk Kabupaten Lahat dan Muara Enim masih dalam tahap kajian lebih lanjut,” tegasnya.
Menurutnya, apabila jalur Sungai Lematang dinilai layak maka peluang kerja sama dengan investor akan dibuka untuk mendukung pengembangan jalur tersebut.
“Ini bagian dari upaya kami untuk mengurangi beban jalan negara dan menghindari konflik sosial akibat lalu lintas truk batu bara. Saat ini, ada sekitar 30 ritase per hari yang masih menggunakan jalur darat,” ucapnya.
Ia menuturkan kondisi Sungai Musi saat ini cukup baik dengan debit air yang memadai dan volume angkutan yang terus meningkat.
Oleh sebab itu, Pemprov Sumsel juga tengah mengevaluasi kapasitas muara Sungai Lematang sebagai bagian dari studi kelayakan yang lebih komprehensif.
“Kami berharap survei ini bisa memberikan gambaran utuh. Jika memungkinkan, Sungai Lematang dapat menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk transportasi batu bara di Sumsel,” ungkap dia. (Tia)