Palembang, Focuskini
Dalam upaya memperkuat upaya pelestarian lingkungan, Indosat Ooredoo Hutchison melalui inisiatif “Sampah Jadi Pulsa” mengedepankan pengelolaan sampah dengan solusi berbasis teknologi digital. Inovasi tersebut mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mengurangi limbah plastik. Hal tersebut dikatakan EVP Head of Circle Sumatra Agus Sulistio, dalam peluncuran Reverse Vending Machine (RVM) di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya (Unsri), Senin (25/11/2024).
Dikatakannya, Program “Sampah Jadi Pulsa” memungkinkan masyarakat berkontribusi aktif dalam pengurangan sampah dengan mengumpulkan dan menyetor botol plastik melalui RVM di berbagai kota di Indonesia. Inisiatif tersebut juga sejalan dengan agenda jangka panjang pembangunan Indonesia, khususnya pada pilar transformasi ekonomi melalui inovasi dan penerapan ekonomi hijau.
Dijelaskannya, teknologi AI Konsep Internet of Things (IoT) hadir di Palembang melalui alat RVM milik PT Indosat Ooredoo Hutchison. Untuk teknis pemanfaatan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari IOH merubah sampah menjadi pulsa dengan menukar botol plastik di lokasi RVM terdekat kemudian dari sampah itu akan transformasi jadi poin yang kemudian poin penukaran bisa untuk mendapatkan pulsa untuk pelanggan IM3 dan Tri.

“Total ada 12 lokasi kita akan ada (ubah sampah jadi pulsa), dan Palembang jadi lokasi kesembilan,”jelsanya.
Untuk cara penukaran sampah menjadi pulsa dijelaskanya, bisa dengan mengunduh aplikasi Plasticpay dan daftarkan diri, kemudian kunjungi lokasi RVM terdekat. Sistem perhitungannya untuk satu botol plastik dihargai 50 poin, dan botol pertama yang ditukar bernilai seribu poin. Poin tersebut lalu diturkan berupa pulsa kepada pelanggan.
“Kita sebelumnya juga sudah menggelar ini (kampanye ubah sampah jadi pulsa) di Unhas (Universitas Hasanudin),”ujarnya.
Peluncuran mesin pengubah sampah menjadi pulsa dikatakannya, menyasar lokasi kampus karena banyak perguruan tinggi di Tanah Air mendukung inovasi terkait pengolahan sampah. Harapan kedepan program sampah jadi pulsa memungkinkan masyarakat berkontribusi aktif dalam pengurangan sampah di Indonesia.
Sejak pertama kali diluncurkan, program “Sampah Jadi Pulsa” telah berhasil mengumpulkan lebih dari 23.000 botol plastik, setara dengan 437 kg sampah plastik, yang dikonversi menjadi pulsa digital senilai Rp 14 juta. Hingga kini, lebih dari 1.032 pengguna telah berpartisipasi dalam inisiatif ini. Keberhasilan ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Indosat dalam mendukung pengelolaan limbah plastik sekaligus mempromosikan gaya hidup yang ramah lingkungan.
Ia berharap program sampah jadi pulsa terus meluas ke berbagai kota di seluruh Indonesia, Melalui inisiatif Sampah Jadi Pulsa, Indosat berkomitmen untuk terus melestarikan lingkungan secara berkelanjutan dengan memperkuat kolaborasi strategis dengan mitra lokal maupun global untuk mencapai tujuan besar dalam memberdayakan Indonesia melalui pemanfaatan teknologi digital.
Sementara itu Prof. Dr. Eng. Ir. H. Joni Arliansyah, MT, Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Sriwijaya, mengapresiasi program ini dengan mengatakan, “Inisiatif ini sangat sejalan dengan visi Universitas Sriwijaya dalam mewujudkan kampus hijau yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Kami mengapresiasi langkah nyata Indosat yang tidak hanya membantu menjaga lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada mahasiswa. Kolaborasi ini menjadi contoh sinergi yang ideal antara dunia pendidikan dan industri.” (soim)