Pertamina Dorong Ekonomi Kreatif Melalui Program Daur Ulang Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi di Palembang

Celluler18 Dilihat

Palembang,Focuskini

Dalam upaya mendukung pengelolaan limbah rumah tangga yang berkelanjutan sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Sultan Mahmud Badaruddin II menyelenggarakan pelatihan pengolahan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi bagi mitra binaannya, Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning.

Berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palembang dan Komunitas Sedulur Proklim, kegiatan ini memberikan keterampilan praktis kepada anggota KWT untuk mengubah limbah dapur menjadi produk bernilai ekonomis.

Pelatihan ini bertujuan membuka peluang usaha baru sekaligus mendukung program ramah lingkungan melalui daur ulang minyak jelantah yang selama ini belum ada penyelesaiannya. Sasaran peserta meliputi kelompok perempuan di Talang Betutu dan anggota Komunitas Sedulur Proklim yang diharapkan menjadi agen perubahan dalam pengelolaan limbah dan pelaku usaha ekonomi kreatif.

Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kota Palembang, Erlin Susiani, mengapresiasi Pertamina dan menekankan pentingnya program ini dalam memberikan nilai tambah ekonomi dan lingkungan. “Dengan mengubah limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, kami ingin memberikan keterampilan baru yang bernilai ekonomi sekaligus menjaga lingkungan,” ujarnya.

Peserta pelatihan mendapatkan materi komprehensif mulai dari teknik pengolahan minyak jelantah, pencampuran aromaterapi, hingga pengemasan produk, sekaligus memperkuat jejaring komunitas melalui berbagi inspirasi antar peserta.

Erlin menambahkan program pelatihan ini memiliki dampak strategis bagi pemberdayaan masyarakat. “Pelatihan ini sangat bermanfaat khususnya bagi perempuan dan komunitas yang ingin berkreasi dan berwirausaha dari bahan yang mudah didapat di sekitar mereka,” imbuhnya.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “Talang Betutu Berseri dan Produktif” (Langturif) yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

“Kami mendukung penuh pelatihan ini sebagai wujud komitmen Pertamina dalam pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Program Langturif diharapkan dapat menciptakan dampak positif berkelanjutan bagi masyarakat Talang Betutu,” tegas Nikho.

Program ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada Tujuan 5 (Kesetaraan Gender), Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), Tujuan 12 (Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab), serta Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim).(soim)