Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Berdayakan Masyarakat Selesaikan Kekeringan dan Karhutla

Ekonomi42 Dilihat

Palembang, Focuskini

Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) melalui Integrated Terminal Palembang menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) dengan memberdayakan masyarakat di Desa Pulau Semambu sejak tahun 2022. Program yang bertajuk Sinergi Semambu tersebut bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan sosial, lingkungan, dan ekonomi di tengah masyarakat, di antaranya kekeringan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), juga pertanian yang merupakan mayoritas profesi masyarakat di sana.

Program ini berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat desa yang ditindaklanjuti dengan pengelolaan sektor pertanian, pelatihan kewirausahaan, hingga pendampingan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebagai langkah awal, Pertamina menggagas program pendistribusian air bersih untuk lahan para petani dengan teknologi Spider Web Irigation System (SWIS) yang berbasis tenaga surya. Teknologi ini diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang bagi masyarakat Desa Pulau Semambu, khususnya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari maupun mendukung produktivitas pertanian.

Dalam memperkuat sektor pertanian, Pertamina juga membantu penataan rumah pembibitan serta perapihan kandang ternak sebagai penunjang produktivitas dengan memberikan 5 hewan ternak untuk dikembang biakan menjadi sumber pangan. Selain itu, Pertamina memberikan pelatihan kewirausahaan agar masyarakat mampu mengolah hasil panen menjadi produk bernilai tambah. Beberapa produk yang tengah dikembangkan ialah keripik daun kemangi, keripik bayam krispi, akar kelapa, getas, keripik singkong balado, tiwul, dan bandrek.

Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Salah satunya Purnadi (55), yang juga ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Pulau Semambu menyampaikan rasa syukurnya karena tidak lagi mengalami kesulitan untuk menyirami pertaniannya seperti beberapa tahun lalu.

“Sebelumnya kami kesulitan mendapatkan air untuk lahan pertanian. Sekarang, dengan adanya SWIS, lahan lebih mudah diairi dan hasil panen kami menjadi lebih baik.”

Tidak hanya untuk pertanian, kebutuhan air untuk sehari-hari di rumah masyarakat juga dapat terpenuhi, baik untuk mandi dan cuci maupun untuk dimasak sebagai air minum, karena sudah ditambahkan filtrasi untuk menjernihkan airnya.

“Setidaknya ada 14 rumah keluarga yang mendapatkan manfaat dari sistem air bersih bantuan dari Pertamina,” tambah Purnadi.

Ia mengatakan, keberadaan SWIS membuat pertanian warga lebih berhasil, dimana jumlah panen meningkat dari hanya 6 kali dalam setahun menjadi 12 kali dalam setahun. Bahkan hasil pertanian kini mampu memasok sekitar 70 persen kebutuhan pangan di kota Palembang.

Selain itu, pendistribusian air juga berkontribusi pada penurunan kasus karhutla. Berdasarkan laporan lokal, luas lahan terdampak kebakaran di Desa Pulau Semambu turun dari 27,5 hektare tahun 2023 menjadi 3 hektare pada bulan Juli 2025, hal ini terjadi seiring dengan pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian serta tersedianya cadangan air yang memadai untuk pemadaman saat terjadi potensi kebakaran.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi menegaskan Pertamina akan terus konsisten dalam mendukung pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi operasinya.

“Program Sinergi Semambu merupakan bentuk komitmen Pertamina untuk menghadirkan dampak nyata di bidang lingkungan, ekonomi, dan sosial. Kami berharap melalui inisiatif ini, masyarakat Desa Pulau Semambu tidak hanya lebih mandiri dalam pengelolaan pertanian, tetapi juga mampu menciptakan produk bernilai tambah yang berdaya saing dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Pertamina menegaskan inisiatif ini merupakan bagian dari TJSL perusahaan yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan sebagai implementasi nyata prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) Pertamina sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) Tujuan 13 tentang penanganan perubahan iklim. Ke depan, Desa Semambu diharapkan menjadi contoh desa tangguh yang menggabungkan kemandirian ekonomi, ketahanan pangan, dan kelestarian lingkungan.(soim)