Pilkada Sumsel 2024 Berada di Tingkat Kerawanan Sedang

Politik491 Dilihat

Palembang, Focuskini

Bawaslu Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyebut Pilkada Sumsel tahun 2024 berada di tingkat kerawanan sedang.

Berdasarkan data Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Sumsel berada di peringkat 4 dari 28 provinsi yang masuk kategori kerawanan sedang.

“Posisi Sumsel naik 15 peringkat dari IKP sebelumnya di peringkat 19,” ujar Ketua Bawaslu Sumsel, Kurniawan saat Launching Pemetaan Kerawanan Pemilihan pada Pilkada Serentak 2024 di Jakabaring Sport City (JSC), Sabtu (21/9/2024).

Oleh sebab itu, sebagai upaya pencegahan pada pemilihan serentak 2024, Bawaslu Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan identifikasi dan pemetaan kerawanan Pemilihan Tahun 2024.

“Pemetaan kerawanan pemilihan 2024 perlu dilakukan karena peringkat IKP Sumsel naik signifikan. Peringkat itu merupakan hasil input data Bawaslu Sumsel dalam pemetaan kerawanan pemilihan 2024, itu berdasarkan pendalaman Bawaslu pada 2023 terhadap isu-isu strategis Pemilu,” tegasnya.

Ia menjelaskan dengan adanya IKP diharapkan dapat memitigasi permasalahan yang terjadi dalam setiap tahapan yang akan berlangsung. Mitigasi penting dilakukan, sehingga pengawasan harus berjalan dengan baik.

“Ada beberapa isu strategis yang harus diwaspadai untuk memitigasi potensi pelanggaran yang terjadi. Seperti netralitas ASN, TNI/Politik, kode etik penyelenggara Pemilu, rekapitulasi perhitungan, perolehan suara berjenjang yang bermasalah, intimidasi terhadap para calon kepala daerah dan politik uang,” jelasnya.

Sementara itu Anggota Bawaslu Sumsel Divisi Pencegahan, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat Massuryati mengatakan kenaikan peringkat Sumsel karena skor kerawanan alami peningkatan.

“IKP Sumsel yang dirilis 2022 hanya sebesar 35,07 poin, tapi pada 2024 menjadi 55,32 poin,” kata Massuryati.

Ia mengungkapkan jika posisi Sumsel berada di bawah Aceh yang berada pada peringkat 1, kemudian Jawa Tengah (2) dan Jawa Barat (3).

“Pada dimensi sosial politik, skor Sumsel cukup besar mencapai 11,41. Dimensi sosial politik Sumsel berada di peringkat 8 secara nasional. Untuk tahapan pencalonan skor Sumsel juga masuk kategori tinggi dengan 13,12 poin,” ungkapnya.

Lebih lanjut, sedangkan untuk kabupaten/kota, Pilkada Lahat masuk daftar dengan tingkat kerawanan tinggi dan kerawanan sedang ada di 11 kabupaten/kota, sisanya 5 daerah kerawanan rendah.

Sementara berdasarkan pemetaan kerawanan pemilihan, Sumsel masuk dalam kategori rawan untuk dimensi sosial politik dan tahapan pencalonan.

“Untuk kategori kerawanan tahapan Pilkada ada dua wilayah di Sumsel yang masuk daerah kerawanan tinggi , yakni Muba masuk kategori kerawanan tinggi pada dimensi sosial politik, sedangkan Lahat masuk kerawanan tinggi pada tahapan pencalonan,” ucapnya.

Ia menyampaikan meski Pilkada Sumsel dan kabupaten/kota tidak masuk kategori rawan pada saat kampanye dan pungut hitung.

“Peningkatan kewaspadaan perlu dilakukan pada masa tahapan tersebut, karena bisa saja terjadi potensi atau hal-hal yang tidak diinginkan. Tidak menutup kemungkinan potensi kerawanan tinggi terjadi pada tahapan kampanye dan pungut hitung meski Sumsel tidak masuk kerawanan tinggi secara nasional. Intinya tetap konsentrasi, apapun bisa terjadi saat Pilkada nanti. Teorinya semua calon ingin menang, tidak ingin kalah meskipun mereka mengatakan siap menang siap kalah,” tandasnya.(Tia)