Palembang, Focuskini
Program optimalisasi lahan (oplah) dan cetak sawah yang digadang oleh Prsiden RI selain untuk membantu swasembada pangan, faktanya dapat membantu pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel).
“Sumsel terpilih sebagai salah satu provinsi untuk optimlasisasi lahan dan cetak sawah. Di tempat kita ini lahan rawa berlimpah, dengan memanfaatkan lahan tersebut untuk pertanian diharapkan produktivitasnya meningkat dan dapat mencegah terjadinya karhutla,” ujar Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, Rabu (4/12/2024).
Elen mengatakan pemanfaatan sawah rawa sebagai lahan pertanian sangatlah penting terutama ketika musim kemarau datang.
“Lahan-lahan yang kritis atau tidak produktif sering menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana karhutla,” katanya.
Ia mengungkapkan Pemprov Sumsel memang memiliki target untuk mengembangkan lahan rawa menjadi sawah, mengingat potensi lahan yang dimiliki sangat besar.
“Memang pengembangan itu belum sepenuhnya terealisasi karena margin keuntungan yang terlalu tipis. Program ini kalau tidak dibantu, petani kita tidak akan mengerjakannya. Dan jika tidak dikerjakan maka tidak ada pekerjaan lain,” ungkapnya.
Diketahui, Sumsel berada di urutan kelima terbesar dalam hal produksi padi nasional setiap tahunnya. Namun, keempat provinsi dengan produksi padi tertinggi lainnya, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, menunjukkan adanya penurunan pada potensi lahannya.
Oleh sebab itu, pihaknya sangat berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas lahan serta produksi padi di wilayah Sumsel.
βIni adalah perhatian utama kami, karena produksi padi sangat penting. Kami tahu persis bahwa produksi berbasis mineral akan habis pada waktunya, tetapi produksi berbasis pertanian akan terus berkembang jika dikelola dengan baik,β ucap dia. (Tia)