Program GSMP Ubah Pola Pikir Masyarakat Dari Pembeli Jadi Penghasil

Parlemen1116 Dilihat

FOCUSKINI,PALEMBANG- Berbagai upaya dan inovasi dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di era kepemimpinan Gubernur Sumsel, Herman Deru dan Wakil Gubernur, Mawardi Yahya demi menurunkan angka kemiskinan yang saat ini masih double digit atau berkisar di angka 12 persen.

Tekad Herman Deru untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di 17 kabupaten/kota di ‘Bumi Sriwijaya’ lewat inovasi terus ia coba. Terbaru, pada awal Desember 2021, Herman Deru melakukan launching Gerakan Sumsel Mandiri Pangan atau GSMP yang pertama kali diresmikan di Kabupaten Lahat.

Konsep GSMP ini dimulai dari kemandirian pangan pada tingkat rumah tangga karena masyarakat mempunyai kemampuan mewujudkan ketahan pangan dan gizi keluarga melalui pengembangan ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan.

Tak hanya itu, GSMP ini juga merupakan gerakan yang sederhana tapi yang peduli kepada seluruh masyarakat tidak hanya pada segmen tertentu tapi tertuju pada kesejahteraan rakyat. Akan tetapi juga sebagai upaya untuk mengubah pola pikir masyarakat dari biasa hanya menjadi pembeli berubah menjadi produsen atau penghasil.

“Program GSMP benar kita luncurkan. Target kita dimasa yang akan datang kita melepaskan ketergantungan atas komoditas yang dikirim dari luar seperti sayur-mayur, cabai, tomat komoditas lainnya,” kata Deru.

Menurut Deru, tanpa mengubah mindset masyarakat yang berada di lapisan bawah, angka kemiskinan di Sumsel diyakini tak akan beranjak dari persentase saat ini atau lebih tepatnya angka kemiskinan hanya berkurang nol koma dan bisa kembali balik.

“Memang harus kerja ekstrem untuk bisa berubah. Saya targetkan dengan GSMP di 2023 nanti, angka itu menjadi single digit atau di bawah 10 persen,” katanya.

Dalam setiap kunjungan kerja ya Deru selalu menggemakan GSMP bahkan gerakan ini juga mengajak seluruh elemen, seperti tenaga penyuluh, karang taruna dan TP PKK.

Bahkan di 2021 telah ada sebanyak 240 desa yaitu satu desa per kecamatan karena gerakan ini baru akhir tahun 2021 dilaksanakan. Namun dirinya optimis semakin tahun semakin meningkat secara berkelanjutan.

“Pada tahun 2022 target kita 50 persen jumlah desa di kecamatan di tahun 2023 target kita 70 persen 2024 sebesar 90 persen dan 2025 diharapkan 100 sudah mencapai persen,” ucapnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi menuturkan dengan GSMP ini pihaknya akan memberikan paket yang diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan dan membuat rumah tangga profuktif serta berkelanjutan.

“Awalnya Pak Gubernur minta target GSMP 2025 selesai, tapi sekarang diturunkan menjadi 2023 bisa selesai. Beliau sangat antusias l merancang penurunan angka kemiskinan pada 2023 nanti. Kita harapkan, bantuan CSR (dalam program GSMP) ini membuat angka kemiskinan turun,” ujar dia.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Hortikultura Sumsel, Bambang Pramono, menyebut akan melakukan pendampingan terhadap rumah tangga miskin yang bakal menerima program ini. Dari edukasi untuk mengatur pola tanam agar bisa berkelanjutan, pemenuhan pangan berkelanjutan dengan menghasilkan sendiri dan lainnya

“GSMP merupakan konsep sederhana yang memerlukan sinergi kita semua. Tanpa itu, akan berat mengubah mindset masyarakat,” katanya. (Reza)

News Feed