Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Project Sumatera PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melaksanakan aksi nyata pelestarian lingkungan dengan menanam 4.000 bibit mangrove di Desa Sungsang IV, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Aksi ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina melalui PT KPI dalam mendukung implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG), serta realisasi target Net Zero Emission (NZE) 2060. Penanaman mangrove juga menjadi kontribusi penting dalam menjaga biodiversitas kawasan pesisir sekaligus melindungi ekosistem pesisir dari abrasi dan perubahan iklim.
GM Project Sumatera PT KPI Agus Wurlijanto didampingi Senior Project Manager RDMP Project Sumatera PT KPI I Muhammad Rahmad menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan hidup di Sumatera Selatan.
“Penanaman 4.000 bibit mangrove ini adalah langkah konkret Project Sumatera dalam mendukung program pelestarian lingkungan, sekaligus menciptakan keseimbangan antara aktivitas industri dan kelestarian alam,” ujar Agus
Menurutnya, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari serangkaian inisiatif lingkungan yang akan terus dijalankan secara berkelanjutan dengan melibatkan pemangku kepentingan di daerah, termasuk masyarakat pesisir, pemerintah daerah, serta pengelola kawasan hutan.
Kegiatan ini mencerminkan visi Pertamina sebagai perusahaan energi nasional yang bertanggung jawab dan berwawasan lingkungan.
“Kami ingin mendorong terciptanya kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga ekosistem pesisir. Program ini juga menjadi bagian dari kontribusi perusahaan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 13 (Aksi Iklim), poin 14 (Kehidupan di Bawah Air), dan poin 15 (Kehidupan di Darat),” jelas Rahmad.
Sekretaria Daerah Kabupaten (Sekda) Banyuasin Ir. Erwin Ibrahim yang turut hadir menyampaikan apresiasinya terhadap Project Sumatera PT KPI yang secara konsisten mengambil peran dalam pelestarian kawasan hutan lindung di pesisir Sumsel.
Kawasan penanaman mangrove ini berada di jalur pelayaran kapal crude Pertamina dari Muntok menuju Kilang Pertamina Plaju. Wilayah ini merupakan kawasan hutan lindung berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 866/Menhut-II/2014, dan kini tengah diusulkan menjadi bagian dari skema Hutan Desa.
Penanaman mangrove ini tak hanya memperkuat ekosistem pantai, tapi juga membuka potensi pengembangan kawasan menjadi ekowisata berbasis konservasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat lokal.(soim)
