RSUD Kayuagung Kelabakan Layani Ribaun Calon PPPK Paruh Waktu

OKI242 Dilihat

OKI, Focuskini

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung mendadak heboh dipenuhi seribu lebih calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu dari berbagai penjuru Ogan Komering Ilir (OKI) yang datang nyaris serentak. Mereka mengejar satu syarat administrasi yakni Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani.

Kerumunan calon P3K di RSUD Kayuagung lebih membeludak ketimbang pelayanan medis. Barisan mengular hingga ke luar gedung. Beberapa peserta tampak duduk di lantai koridor. Ada yang mengipasi wajah dengan map berisi berkas lamaran. “Saya datang jam enam pagi, tapi sudah penuh,” kata seorang peserta dari Kecamatan Air Sugihan, Kamis (11/9).

Rumah sakit tak kuasa menahan arus dadakan. Selain jalur pelayanan kacau, tenaga medis juga terbatas. Meski harus merogoh kantong Rp.39 Ribu sebagai biaya pembuatan suket, namun tidak menjamin dapat selesai dalam waktu singkat. Proses tunggu tiap berkas surat keterangan kesehatan harus melewati hitungan jam hingga selesai.

Sejumlah peserta bahkan memilih bermalam di Kayuagung. Terutama peserta yang berdomisili di berbagai Kecamatan dengan jarak puluhan kilometer dari Kota Kayuagung tentunya hanya itu pilihan.

Alexander, salah seorang calon P3K paruh waktu ,mengatakan sudah dua hari mengurus surat keterangan kesehatan jasmani yang merupakan salah satu syarat administratif di RSUD Kayuagung.

“ Saya dari kemarin ikut antri mengurus surat keterangan kesehatan dari mulai pendaftaran , hingga hari ini masih menunggu untuk cek kesehatan. ” Tuturnya kepada reporter focus kini.

Kekisruhan ini bukan hanya terletak pada rumah sakit yang gagap menghadapi lonjakan pasien dadakan. Akar masalahnya ada di koordinasi. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) OKI dituding sebagai panitia daerah, tanpa menyiapkan mekanisme distribusi layanan.

Dari tidak ada informasi alternatif, hingga ketiadaan arahan jelas. Peserta diarahkan seolah-olah hanya RSUD Kayuagung yang sah menerbitkan surat keterangan sehat. Padahal jumlah peserta yang lulus sudah diketahui jauh-jauh hari.

Menanggapi fenomena ini,direktur RSUD Kayuagung melalui, Kepala bidang (kabid) tata usaha , Sri Linda Agustina mengatakan sejauh ini pihaknya sudah menginput lebih kurang 1520 calon P3K yang melakukan cek kesehatan dari total 400 lebih data calon pegawai p3k paruh waktu. Disinggung mengenai keluhan soal pelayanan rumah sakit dirinya mengakui kurangnya kesiapan untuk melayani calon p3k dikarenakan mendapat pemberitahuan dari pihak Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) kab OKI mendadak kurang dari sehari sebelum di serbu ribuan calon p3k ini.

” Kami mendadak mendapat pemberitahuan dari pihak BKPSDM OKI malam hari ,dan besok sudah harus melayani cek kesehatan jasmani untuk calon p3k itu pun melalui telepon tanpa ada surat pemberitahuan dari jauh jauh hari, jadi sedikit kewalahan melayani para calon p3k yang membeludak ” Ungkapnya

Dirinya menambahkan, untuk hari ini kita sudah menambah petugas pelayanan untuk bisa membackup kebutuhan mengurus surat keterangan kesehatan jasmani, dan sekaligus memberitahukan kepada calon p3k untuk mengurus surat keterangan kesehatan jasmani selain di rsud Kayuagung, sudah bisa juga dilakukan di puskesmas yang ada di kabupaten Ogan Komering Ilir.
Setelah antrean panjang calon p3k menjadi sorotan, Sekretaris Daerah OKI, Ir. H. Asmar Wijaya, M.Si, meluruskan. Surat keterangan sehat, kata dia, sebenarnya bisa diperoleh di puskesmas di masing-masing kecamatan. “Terima kasih atas informasinya. Akan kita konfirmasi ke Direktur RSUD Kayuagung,” ujarnya singkat melalui WhatsApp.

Sayangnya, klarifikasi ini terlambat. Peserta terlanjur menumpuk di rumah sakit, menghabiskan waktu dan biaya perjalanan bagi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) kabupaten OKI. (Hendra)