PERAHU Kajang menjadi ikon Kabupaten Ogan Komering Ilir. Perahu itu dianggap sebagai perahu ikonik dan memiliki nilai sejarah terhadap kabupaten yang berdiri sejak 1945 silam.
Kadisbudpar OKI Ahmadin Ilyas, menjelaskan, salah satu alasan perahu Kajang diambil menjadi ikon daerah, karena peran perahu Kajang sebagai alat hidup masyarakat.
“Sejarah masyarakat Kayuagung, merupakan warga pesisir yang dahulu dan saat ini masih menggantungkan hidup dari sungai,” ujar Ahmadin, Senin (19/12/2022).
Menurutnya, layaknya sebuah rumah tinggal, perahu memiliki ruang tengah tempat anggota keluarga beristirahat. Pada bagian belakang terdapat dapur dan kamar mandi. Barang-barang muatan serta ruang kemudi berada di bagian depan perahu.
Tata ruang perahu terdiri dari bagian depan, bagian tengah dan bagian belakang. Bagian depan merupakan ruang untuk menyimpan barang-barang komoditi yang dijual, seperti barang tembikar dan untuk kemudi. Bagian tengah adalah ruang keluarga untuk tempat tidur. Bagian belakang adalah kamar mandi dan dapur.
“Biasanya setiap perahu dihuni sebuah keluarga. Kenapa? Sebab saat melakukan perjalanan berdagang mereka membutuhkan waktu perjalanan yang lama. Perahu ini sudah mulai dilupakan generasi saat ini, namun tetap memiliki fungsi yang saling menyeimbangkan satu dengan lainnya,” tambah Ahmadin.
Saat ini, jumlah Perahu Kajang mulai berkurang bahkan sudah tidak diproduksi lagi. Namun masyarakat masih dapat melihat berbagai replika Perahu Kajang secara langsung karena sudah menjadi icon daerah.
“Perahu Kajang memang sudah digunakan Kabupaten OKI sebagai icon daerah. Sebab sebelumnya sebuah patung perahu Kajang dibangun di taman kota Kayuagung. Bahkan sejumlah cinderamata miniatur perahu Kajang telah diproduksi,” terang Ahmadin.
Yang terbesar, sambung dia, tentu saja bangunan GOR Biduk Kajang, yang merupakan replika terbesar dari perahu Kajang. “Selain itu, juga ada tugu di taman segitiga emas, di depan Masjid Agung Sholihin dan juga di taman double road,” sambung dia.
Tembikar Sulit Pasar, Perahu tak Lagi Dipakai
Perahu Kajang dibuat dari kayu rengas yang saat ini sudah sulit ditemukan. Perahu kajang memiliki dayung dan kemudi yang terbuat dari kayu. Panjang dayung sekitar tiga meter, sedangkan panjang kemudi sekitar dua meter.
Menurut keterangan penduduk sejak tahun 1980-an, jenis perahu itu sudah tidak digunakan lagi seiring dengan merosotnya pemasaran tembikar Kayuagung ke daerah-daerah lain.
Biasanya perahu kajang digunakan untuk mengangkut barang-barang tembikar Kayuagung dan dipasarkan ke daerah-daerah lain. Pemasaran dengan perahu tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, berbulan-bulan bahkan tahun.
Setelah melakukan penelusuran di sepanjang Sungai Komering, akhirnya ditemukan sebuah perahu kajang di Kelurahan Kedaton. Satu-satunya perahu kajang tersebut telah dimodifikasi menjadi perahu ketek, yang telah menggunakan mesin. (rasmiadi)