Sektor Jasa Keuangan di Wilayah Sumbagsel Tumbuh dan Terjaga

Ekonomi15 Dilihat

Palembang, Focuskini

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan mencatat kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sumatera BagianSelatan (Sumbagsel) yang terdiri dari Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Jambi, Provinsi Lampung, dan Provinsi Bengkulu sampai dengan Februari 2025 tumbuh positif, stabil, dan terjaga.

Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan – Arifin Susanto menjelaskan, untuk kondisi sektor jasa keuangan Sumbagsel yang cukup stabil, baik dari pertumbuhan sektor perbankan, pasar modal, dan industri keuangan nonbank, didukung dengan peningkatan edukasi dan pelindungan konsumen.

Per Februari 2025, kinerja Perbankan di wilayah Sumbagsel mengalami pertumbuhan cukup baik, tercermin dari peningkatan aset sebesar 6,48 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 346,78 triliun. Fungsi intermediasi Perbankan juga mengalami pertumbuhan, tercermin dari meningkatnya total penyaluran kredit/pembiayaan berdasarkan lokasi Bank sebesar 10,54 persen (yoy) menjadi Rp307,63 triliun, yang didominasi oleh porsi Kredit Konsumtif sebesar 42,96 persen, dengan kualitas kredit bermasalah (NPL Net) yang masih terjaga di level 0,95 persen.

Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga terjadi peningkatan 8,34 persen (yoy) menjadi Rp273,87 triliun dengan dominasi porsi dana Tabungan sebesar 54,89 persen.

Kredit/pembiayaan posisi Februari 2025 didominasi oleh Sektor Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan sebesar Rp57,80 triliun meningkat 8,33 persen (yoy)dengan market share 10,73 persen dari kredit/pembiayaan nasional pada sektor yang sama. Namun pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor Industri Pengolahan yakni meningkat 41,68 persen menjadi Rp19,97 triliun.

Selanjutnya, dalam mendukung permodalan UMKM, shared penyaluran kredit/pembiayaan kepada UMKM mencapai Rp119,95 triliun atau 38,99 persen dari total penyaluran kredit di Sumbagsel, tumbuh 10,54 persen (yoy) dan di atas target minimal porsi penyaluran kredit/pembiayaan UMKM.

Per Februari 2025, tercatat sebanyak 979.844 investor di wilayah Sumbagsel meningkat 13,04 persen (yoy). Komposisi SID tersebut didominasi pada penggunaan instrumen reksa dana sebanyak 94,87 persen, dengan sebaran investor terbanyak di
Sumbagsel.(soim)