Palembang,Focuskini
Kondisi fasilitas penunjang yang ada di SMP Negeri 2 Palembang masih jauh dari kata layak dan banyak yang harus diperbaiki. Beberapa diantaranya mulai dari toilet siswa yang tidak layak, pagar sekolah yang rapuh, jumlah ruang belajar yang kurang memadai, hingga musholla yang sudah seharusnya direnovasi.
Semua ini tentunya merupakan kebutuhan mendesak yang tidak bisa dibiarkan terlalu lama demi kenyamanan proses belajar mengajar.
Kepala SMP Negeri 2 Palembang, Dra Khoiriah, M Pd mengatakan, selain masalah infrastruktur, para guru SMP Negeri 2 Palembang juga sangat membutuhkan bantuan kebutuhan alat bantu pembelajaran modern seperti infokus dan pemasangan CCTV demi menunjang keamanan serta kualitas kegiatan belajar mengajar.
“Kami sangat berharap adanya bantuan, baik dari Pemerintah Kota Palembang ataupun dari dana aspirasi dewan agar bisa diarahkan ke sekolah kami sehingga benar-benar bermanfaat untuk memperlancar pendidikan yang ada di SMP Negeri 2 Palembang,” terangnya, Senin 22 September 2025.
Belum adanya bantuan dari pemerintah, diakuinya untuk menciptakan proses belajar mengajar agar tetap nyaman selama ini sekolah yang ia pimpin mendapatkan bantuan dari para alumni.
“Alumni sekolah memang ada yang membantu, tapi masih jauh dari cukup,” katanya.
Diterangkannya, SMP Negeri 2 Palembang berdiri di atas lahan seluas 2600 meter persegi dan
saat ini menampung 896 siswa dengan hanya memiliki 16 unit toilet.
“Jumlah tersebut jelas sangat tidak sebanding dengan kebutuhan, ditambah masih banyak toilet yang seharusnya direnovasi karena rusak,” ujarnya.
Kondisi SMP Negeri 2 Palembang hanyalah salah satu potret kecil dari masih banyaknya sekolah di Kota Palembang yang menghadapi keterbatasan fasilitas. Masalah klasik soal anggaran membuat pembangunan dan perbaikan sekolah kerap tertunda, padahal kualitas sarana dan prasarana pendidikan menjadi penentu keberhasilan pembelajaran.
Sementara menanggapi hal itu, Bidang Komisi IV DPRD Kota Palembang yang membawahi tentang pendidikan melalui Sekretaris Komisi IV, Yustin Kurniawan Zendrato SE memastikan bahwa seluruh aspirasi yang diterima akan dibawa dan dibahas pada Rapat Paripurna DPRD Kota Palembang yang dijadwalkan 26 September 2025 mendatang.
“Setiap tahun kita selalu dihadapkan pada masalah yang sama. Akar persoalannya tetap soal dana. Anggaran pembangunan tidak sebanding dengan kebutuhan riil di lapangan. Selama ini pokok pikiran dewan lebih banyak diarahkan pada perbaikan drainase, jalan, dan fasilitas umum lainnya. Kedepan, pokok pikiran ini akan kita geser ke fasilitas pendidikan, khususnya sekolah-sekolah yang ada di Kota Palembang,” terangnya.
Ia pun berharap rekomendasi dan usulan perbaikan fasilitas pendidikan yang akan disampaikan dalam paripurna dapat segera direspons dan direalisasikan, sehingga anak-anak didik di Kota Palembang mendapatkan hak belajar yang lebih layak.
“Kita akan terus mendorong agar pendidikan menjadi prioritas utama. Dengan begitu, generasi muda bisa mendapatkan haknya atas pendidikan yang berkualitas dan lingkungan belajar yang aman serta nyaman,” tutupnya. (den)