Palembang, Focuskini
Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tercatat sebagai wilayah paling banyak penyumbang tambang ilegal dari 125 data aduan yang diterima Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dalam hal ini, PJ Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan pihaknya tengah melakukan inventarisasi terkait tambang ilegel tersebut.
“Ada dua jenis yaitu Mineral Batu Bara (Minerba) dan Minyak Gas (Migas). Untuk tambang ilegal Migas ada sekitar 17.000 lokasi atau di atas 10 ribu titik,” kata Elen pada, Kamis (14/11/2024).
Elen mengungkapkan tambang Migas di Sumsel didominasi tambang rakyat sehingga ada aturan dalam penindakannya. Oleh sebab itu, pihaknya telah membahasnya dengan Kementerian ESDM.
“Kebanyakan tambang tersebut merupakan tambang rakyat. Jadi, untuk menyelesaikan permasalahan tambang rakyat ini diperlukan regulasi yang jelas. Karena tanpa regulasi tambang-tambang rakyat ini agak repot kita selesaikan,” jelasnya.
Ia menjelaskan saat ini masih menunggu proses inventarisasi lebih lanjut terkait kondisi tambang ilegal di Sumsel. Hal ini diharapkan mampu mematakan potensi Pendapatan Daerah yang seharusnya bisa dimaksimalkan.
“Sedangkan untuk minerba masih dalam tahap inventarisasi oleh Dinas ESDM dan DPMPTSP. Untuk penertiban kita akan lihat dulu nanti situasinya karena kalau penertiban pasti ada dari ESDM,” jelasnya.
Ia berharap permasalahan tambang ilegal itu segera mendapat payung hukum yang jelas lewat Peraturan Presiden (Perpres). Dengan adanya Perpres itu diharapkan tambang rakyat bisa segera mendapatkan solusi.
“Nantinya tambang ilegal ini dengan adanya Perpres ini bisa kita lakukan kerja sama agar nantinya (aktivitas) mereka ini terhitung legal. Insya Allah bisa selesai,” ucap dia. (Tia)
