Palembang, Focuskini
Siapa sangka limbah daun nanas yang selama ini dianggap tak berguna, kini bisa disulap menjadi sumber penghasilan yang bernilai tinggi.
Salahsatunya seperti inovasi yang dihadirkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Palembang (UPGRIP) bersama Kelompok Pengrajin UMKM Omah Kreatif Indy Prabumulih beberapa waktu lalu.
Kegiatan yang berlangsung di Prabumulih Timur dengan tajuk pemberdayaan perempuan dalam kelompok pengrajin UMKM serat nanas sebagai upaya penguatan ekonomi keluarga ini menjadi bukti nyata komitmen UPGRIP dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat.
Menurut Wakil Rektor II Universitas PGRI Palembang, Assoc Prof Dr Yasir Arafat SE MM, kegiatan di Prabumulih itu berlangsung salah satunya berkat adanya dukungan dari hibah internal Universitas PGRI Palembang.
“Kami memberikan pelatihan kepada kelompok perempuan dan pelaku UMKM tentang cara mengolah limbah daun nanas menjadi produk ramah lingkungan bernilai tinggi, seperti tas, dompet, dan kain serat alami,” jelasnya, Sabtu 18 Oktober 2025.
“Salah satu momen penting dalam kegiatan ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas PGRI Palembang dan Kelompok Pengrajin Serat Nanas UMKM Omah Kreatif Indy,” tambahnya.
Yasir Arafat menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar seremoni, tetapi langkah konkret untuk menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan masyarakat.
“Universitas hadir untuk mendampingi masyarakat agar bisa memanfaatkan potensi lokal secara kreatif dan berkelanjutan,” ujarnya.
“Melalui kerja sama ini, UPGRIP berharap lahir lebih banyak inovasi lokal yang tak hanya ramah lingkungan, tetapi juga membawa limbah jadi berkah bagi masyarakat,” tambahnya lagi.
Sementara itu, dari rillis yang diterima media ini Ketua Kelompok Pengrajin, Istina, menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya atas kolaborasi dari
UPGRIP ini.
“Kami merasa sangat terbantu. Sekarang kami tahu cara mengolah serat nanas menjadi produk bernilai tambah dan memasarkan lewat media digital,” ungkapnya dengan semangat.
Selain pelatihan teknis, lanjutnya peserta juga dibekali pengetahuan tentang kewirausahaan, manajemen usaha, serta strategi pemasaran digital. Tujuannya agar para perempuan pengrajin mampu mandiri, berdaya saing, dan menjadi motor penggerak ekonomi keluarga di lingkungan masing-masing.
“Program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam mendukung kesetaraan gender dan pertumbuhan ekonomi inklusif,” katanya.
Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama, pemberian cinderamata, serta komitmen untuk melanjutkan pendampingan berkelanjutan antara Universitas PGRI Palembang (UPGRIP) dan UMKM Serat Nanas Prabumulih. (den)