April, Inflasi Sumsel Tetap Terjaga

Ekonomi576 Dilihat

Palembang, Focuskini

Sesuai dengan rilis inflasi Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Selatan pada bulan April 2023 mengalami inflasi sebesar 0,33% (mtm), meningkat dibanding inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,20% (mtm). Inflasi ini terutama bersumber dari inflasi pada kelompok transportasi sebesar 1,72% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan, realisasi inflasi gabungan 2 Kota IHK Provinsi Sumatera Selatan tercatat sebesar 4,27% (yoy). Realisasi inflasi Sumatera Selatan ini berada di bawah inflasi nasional yang tercatat sebesar 4,33% (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Erwin Soeriadimadja mengatakan, inflasi pada bulan laporan utamanya disumbang oleh kelompok transportasi dengan andil 0,20% (mtm). Faktor utama pendorong inflasi pada kelompok ini adalah kenaikan tarif angkutan udara dan angkutan antar kota dengan andil masing-masing sebesar 0,091% (mtm) dan 0,087% (mtm). Kenaikan tarif pada kedua jenis angkutan ini didorong oleh peningkatan permintaan seiring dengan masuknya periode mudik lebaran. Tekanan harga inflasi juga disumbang oleh komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang didorong oleh kenaikan harga pada komoditas daging ayam ras dengan andil 0,036% (mtm), telur ayam ras dengan andil 0,036% (mtm), dan ikan patin dengan andil 0,022% (mtm). Peningkatan harga pada komoditas tersebut disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat saat bulan Ramadan dan HBKN Idul Fitri 1444 H. Lebih lanjut tingginya harga pakan jagung juga turut mendorong kenaikan harga komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras pada bulan April 2023.

Inflasi yang terkendali pada periode Ramadan dan HBKN Idulfitri 1444 H ini merupakan buah dari upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Se-Sumsel melalui strategi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif). Upaya-upaya tersebut salah satunya dilakukan melalui monitoring dan sidak pasar, termasuk diantaranya sidak komoditas beras di tingkat produsen/distributor. Bank Indonesia Sumsel melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang disinergikan dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) terus melanjutkan dukungannya dalam pengendalian inflasi di Provinsi Sumatera Selatan. Hingga saat ini beberapa upaya telah dilakukan diantaranya melalui dukungan kegiatan operasi pasar murah baik di sisi sarana dan prasarana maupun publikasi acara dan jadwal kegiatan. (soim)