Bulog Salurkan 2 Ton Beras SPHP di Pasar KM 5 Palembang

Hukrim66 Dilihat

Palembang,Focuskini

Perum Bulog menyalurkan sebanyak 2 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke Pasar KM 5 Palembang sebagai salah satu bentuk menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh wilayah Sumsel dan Babel.

Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan jika stok beras SPHP di Sumsel dalam kondisi aman.

“Stok beras aman, dan harga beras terkendali,” ujar Rizal pada, Jum’at (5/9/2025).

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Bulog Sumsel Babel, Mersi Windrayani menuturkan pihaknya terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh wilayah Sumsel dan Babel.

“GPM hari ini kita lakukan di 37 titik di Sumsel, sementara di Palembang sendiri ada 19 titik. Total 144 ton beras yang kita gelontorkan, ini disebarkan di 5 cabang Bulog,” tuturnya.

Mersi menyebut, setiap titiknya disebar 2 ton beras SPHP dengan kemasan karung berisi 5 kilogram yang harganya Rp 57.000 per 5 kilogram.

“Satu orang hanya bisa membeli dua kemasan beras SPHP atau masing-masing 10 kilogram beras, dan jik memang antusias dari masyarakat banyak, nanti kita akan tambah lagi,” ucapnya.

Ia mengatakan penyaluran SPHP hingga bulan Desember ditarget 44.000 ton. Sementara, stok di Gudang Bulog Sumsel Babel ada 99.000 ton.

Menurutnya, stok itu mampu mencukupi 5-6 bulan ke depan. Namun stok ini akan terus bertambah karena penyerapan di tingkat petani masih dilakukan.

“Kita juga melihat dan memantau harga, dengan mengelontorkan SPHP ini berdampak juga dengan harga beras premium khususnya di pasar-pasar tradisional, ritel atau modern. Itu juga menjadi satu dampak ke harga yang beredar sekarang,” katanya.

Di tempat yang sama, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Bulog meninjau penyaluran di pasar tersebut.

Dalam tinjauan, kedua Menteri didampingi langsung oleh Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, sekaligus mengecek harga sembako di pasar terutama beras dapat berjalan lancar dan harga tetap terjangkau bagi masyarakat.

Kunjungan tersebut dimulai dengan peninjauan titik penjualan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang berada di pelataran pasar.

“Kita ini spontan saja, tidak kita rencanakan mau datang kesini. Random saja,” ucap Mendagri, Tito Karnavian saat diwawancarai langsung usai meninjau.

Tito menjelaskan bahwa harga beras yang dipasok melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sudah terjangkau di bawah Rp 12.000 per kilogram dan kualitasnya pun diakui baik oleh warga.

“Distribusi beras SPHP cukup lancar, di beberapa tempat juga dilakukan gerakan pangan murah (GPM). Harganya terjangkau dan kualitasnya bagus, ini sangat membantu masyarakat. Kami berharap harga beras di daerah lain juga bisa turun,” jelasnya.

Kedua menteri juga berdialog dengan para pedagang di pasar untuk mengetahui harga sembako terkini.

Menurutnya, masyarakat di sana memilih beras SPHP karena selain murah juga karena kualitasnya bagus.

“Tadi kita lihat kenapa memilih beras SPHP? Tidak hanya murah tetapi kualitasnya juga bagus. Nah, dengan adanya beras SPHP yang makin gencar dilakukan oleh Bulog atas perintah Pak Presiden dan Mentan, kita harapkan harga beras di beberapa daerah yang agak sedikit naik itu akan turun. Sementara di daerah yang sudah banyak turun itu akan stabil,” jelasnya.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengungkapkan pihaknya terus berkolaborasi untuk menstabilkan harga di pasaran.

“Nah, salah satu indikator biasanya kalau harga melambung jauhnya tinggi beras itu naik inflasi. Tapi yang terjadi adalah inflasi turun dari 2,37 persen menjadi 2,31 persen. Ini menunjukkan, mengindikasikan bahwa pangan kita stabil dan juga kita lakukan operasi besar-besaran,” kata dia.

Amran menerangkan stok beras saat ini ada 1,3 juta ton dan menurut BPS mengumumkan produksi naik 3 juta ton lebih dibandingkan tahun sebelumnya sampai bulan sekarang.

“Artinya, hasil pantauan dari BPS, monitoring Kemendagri dan produksi pertanian itu sinkron tervalidasi dengan baik,” ungkap dia. (Tia)