Gubernur Sumsel: Pakaian Adat di HUT RI Cerminkan Pelestarian Budaya Lokal

Sumsel40 Dilihat

Palembang,Focuskini

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru menyampaikan pentingnya pelestarian budaya daerah melalui penggunaan pakaian adat dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.

Dalam peringatan HUT RI ke-80 seluruh pejabat Forkopimda dan pasangan mereka diwajibkan mengenakan busana adat khas dari wilayah masing-masing di Sumsel.

“Busana adat ini adalah simbol perlindungan budaya kita. Ini bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk kebanggaan terhadap warisan leluhur,” ujar Deru usai memimpin upacara pengibaran bendera, Minggu (17/8/2025).

Prosesi dimulai dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih oleh pasukan pengibar bendera, dan diikuti pembacaan teks UUD 1945 oleh Ketua DPRD Sumsel, Andie Dinialdie.

Komandan upacara dipercayakan kepada AKBP Irfan Abdul Gofar, yang juga menjabat sebagai Danyon A Pelopor Satbrimob Polda Sumsel.

Kehadiran para pejabat wanita dan istri-istri pejabat dengan ragam busana adat dari berbagai kabupaten dan kota di Sumsel turut menambah kekayaan budaya yang ditampilkan dalam upacara tersebut.

Salah satunya, Istri Gubernur Sumsel, Feby Herman Deru yang mencuri perhatian dengan pakaian adat khas Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Ia mengenakan baju kurung panjang berbahan beludru merah, dipadukan dengan kain songket serta hiasan kepala berwarna kuning keemasan.

Menurutnya, pemilihan busana itu tidak hanya karena keindahan desainnya, tetapi juga untuk memperkenalkan keragaman busana adat Sumsel ke publik.

“Sempat ingin mengenakan pakaian adat Empat Lawang, tapi desain dari Musi Banyuasin ini sangat khas dan menarik, jadi saya pilih itu,” katanya.

Upacara ini menjadi salah satu bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Sumsel dalam menjaga dan menghidupkan kembali identitas budaya lokal di tengah peringatan hari kemerdekaan nasional. (Tia)