FOCUSKINI,PALEMBANG- Epilepsi adalah gangguan sistem saraf pusat (neurologis), yakni saat aktivitas otak menjadi tidak normal, sehingga menyebabkan kejang atau periode perilaku yang tidak biasa, sensasi dan terkadang kehilangan kesadaran.
Mengutip laman mayoclinic.org, siapapun bisa terkena epilepsi. Epilepsi memengaruhi pria dan wanita dari semua ras, latar belakang etnis dan usia. Gejala kejang dapat sangat bervariasi. Beberapa orang dengan epilepsi hanya menatap kosong selama beberapa detik selama kejang. Sementara yang lain berulang kali menggerakkan lengan atau kaki mereka.
Mengalami kejang tunggal tidak berarti Anda menderita epilepsi. Setidaknya dua kejang tanpa pemicu yang diketahui atau disebut kejang tanpa sebab, yang terjadi setidaknya 24 jam, biasanya diperlukan untuk didiagnosis sebagai epilepsi.
Pengobatan dengan obat-obatan atau kadang-kadang pembedahan, dapat mengontrol kejang bagi sebagian besar penderita epilepsi. Beberapa orang memerlukan perawatan seumur hidup untuk mengendalikan kejang. Tetapi bagi orang lain, kejang bisa hilang dengan sendiri.
Beberapa anak dengan gangguan epilepsi, dapat mengatasi kondisi ini seiring bertambahnya usia gejala akan hilang. Penderita epilepsi, disebabkan oleh aktivitas abnormal di otak. Kejang dapat memengaruhi setiap proses koordinasi otak Anda.
Tanda dan Gejala Kejang
Beberapa tanda seseorang alami kejang, seperti berikut:
– Penderita alami kebingungan sementara
– Otot kaku
– Gerakan menyentak tak terkendali dari lengan dan kaki
– Kehilangan kesadaran
– Alami gejala psikologis seperti ketakutan, kecemasan atau deja vu.
Gejalanya bervariasi tergantung pada jenis kejang. Dalam kebanyakan kasus, seseorang dengan epilepsi akan cenderung memiliki jenis kejang yang sama setiap kali kejang terjadi, sehingga gejalanya akan serupa dari episode ke episode.
Dokter umumnya mengklasifikasikan kejang sebagai fokal atau umum. Berdasarkan bagaimana dan di mana aktivitas otak abnormal dimulai.
Kejang Fokal
Kejang Fokal terjadi ketika kejang muncul akibat aktivitas abnormal hanya di satu area otak Anda. Kejang ini terbagi dalam dua kategori:
– Kejang Fokal tanpa kehilangan kesadaran. Atau disebut juga kejang parsial sederhana. Kejang ini tidak menyebabkan hilangnya kesadaran. Mereka dapat mengubah emosi atau mengubah cara hal-hal terlihat, bau, rasa atau suara. Beberapa orang mengalami deja vu.
Jenis kejang ini juga dapat mengakibatkan sentakan tak disengaja pada satu bagian tubuh, seperti lengan atau kaki. Lalu, ada gejala sensorik spontan seperti kesemutan, pusing, dan lampu berkedip.
– Kejang Fokal dengan gangguan kesadaran. Pernah disebut sebagai kejang parsial kompleks. Kejang ini melibatkan perubahan atau hilangnya kesadaran. Jenis kejang ini mungkin tampak seperti berada dalam mimpi. Selama kejang fokal dengan gangguan kesadaran, Anda mungkin menatap ke luar angkasa dan tidak merespons lingkungan Anda secara normal atau melakukan gerakan berulang, seperti menggosok tangan, mengunyah, menelan, atau berjalan berputar-putar.
Gejala kejang fokal dapat dikacaukan dengan gangguan neurologis lainnya, seperti migrain, narkolepsi, atau penyakit mental. Pemeriksaan dan pengujian menyeluruh diperlukan untuk membedakan epilepsi dari gangguan kejang lain.
Kejang Umum
Kejang yang tampaknya melibatkan semua area otak disebut kejang umum. Enam jenis kejang umum ada. Kejang absen, sebelumnya dikenal sebagai kejang petit mal, biasanya terjadi pada anak-anak. Mereka dicirikan dengan menatap ke langit-langit dengan atau tanpa gerakan tubuh yang halus seperti mengedipkan mata atau mengecup bibir dan hanya berlangsung antara 5-10 detik. Kejang ini dapat terjadi secara berkelompok, terjadi sering sekitar 100 kali per hari, dan menyebabkan hilangnya kesadaran secara singkat.
Kejang Tonik.
Kejang tonik menyebabkan otot kaku dan dapat mempengaruhi kesadaran. Kejang ini biasanya mempengaruhi otot-otot di punggung, lengan dan kaki Anda dan dapat menyebabkan Anda jatuh ke tanah.
Kejang Atonik.
Kejang Atonik, juga dikenal sebagai kejang drop, menyebabkan hilangnya kontrol. Karena ini paling sering mempengaruhi kaki, sering menyebabkan Anda tiba-tiba pingsan atau jatuh.
Kejang Klonik.
Kejang Klonik berhubungan dengan gerakan otot yang berulang atau berirama. Kejang menyentak ini biasanya mempengaruhi leher, wajah dan lengan.
Kejang Mioklonik.
Kejang mioklonik biasanya muncul sebagai sentakan atau kedutan singkat yang tiba-tiba dan biasanya mengenai tubuh bagian atas, lengan, dan kaki.
Kejang Tonik-Klonik.
Kejang tonik-klonik, sebelumnya dikenal sebagai kejang grand mal, adalah jenis kejang epilepsi yang paling dramatis. Mereka dapat menyebabkan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba dan tubuh menjadi kaku, berkedut dan gemetar. Mereka terkadang menyebabkan hilangnya kontrol kandung kemih atau menggigit lidah Anda.
Segera ke dokter bila salah satu dari gejala kejang berikut ini terjadi:
-Kejang berlangsung lebih dari lima menit.
– Pernapasan atau kesadaran tidak kembali, setelah kejang berhenti.
– Kejang kedua segera terjadi.
– Anda mengalami demam tinggi. .
– Sedang hamil.
– Penderita diabetes.
– Anda melukai diri sendiri selama kejang.
– Anda terus mengalami kejang meskipun Anda telah minum obat anti-kejang.
– Jika Anda mengalami kejang untuk pertama kalinya, segera dapatkan bantuan medis.
(*/maya)