Kilang Pertamina Plaju Kembali Raih Subroto Award 2024

Nasional317 Dilihat

Jakarta, Focuskini

Perhatian pada aspek keselamatan kerja menjadi fokus penting Kilang Pertamina Plaju sebagai perusahaan pengolahan migas & petrokimia yang telah beroperasi lebih dari satu abad lamanya sejak didirikan 1904 silam.

Kilang yang memasok pasokan energi nasional, khususnya di Sumatera Bagian Selatan ini menjadi jantung energi di Sumbagsel, sehingga keamanan operasional serta keselamatan kerjanya menjadi kunci utama keberlanjutan industri sekaligus ketahanan suplai energi (Energy Security of Supply).

Tingginya risiko keselamatan di kilang mensyaratkan manajemen keselamatan migas yang ketat, rigid dan serba terstandardisasi. Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) yang diterapkan di Kilang Pertamina Plaju dirancang dengan mengikuti standar nasional dan internasional yang ketat, termasuk penerapan ISO 45001 tentang sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, dan SUPREME sebagai Standardisasi HSSE Management System di Pertamina Group.

Atas penerapan sistem manajemen keselamatan migas yang dijalankan secara konsisten dan telah memenuhi aspek keselamatan kerja dan lingkungan kerja, Kilang Pertamina Plaju pun kembali menerima Penghargaan Subroto 2024, untuk kategori Pembinaan Keselamatan Kerja Minyak Gas dan Bumi yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral (ESDM).

Penghargaan Subroto merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian ESDM kepada para pemangku kepentingan yang telah berperan dalam memajukan sektor energi dan sumber daya mineral dalam kurun satu tahun terakhir.

*Empat Kali Berturut-Turut*

Penghargaan ini menunjukkan bahwa dalam praktik operasionalnya, Kilang Pertamina Plaju dengan sungguh-sungguh telah mencerminkan budaya kerja aman di lingkungan kerja, yang pada September 2024 terhitung telah beroperasi selama 136 juta jam kerja aman.

Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, Didik Bahagia menerima secara langsung penghargaan untuk Kilang Pertamina Plaju dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, yang turut dihadiri Presiden Indonesia Joko Widodo pada Kamis (10/10/2024).

Proses penilaian dalam penghargaan ini dibagi ke dalam dua bagian, yakni penilaian administrasi dan penilaian lapangan. Sejak 4 tahun terakhir (2021-2024), Kilang Pertamina Plaju berhasil menyabet penghargaan subroto berturut-turut.

Apresiasi Ini melengkapi Penghargaan Keselamatan Migas yang diterima beberapa hari sebelumnya, dimana Kilang Pertamina Plaju meraih Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha VII pada kategori tanpa kehilangan jam kerja, serta Patra Karya Raksa Tama untuk kategori ‘Pembinaan Keselamatan Migas’.

*Rutin Inspeksi, Zero Tolerance Terhadap Pelanggaran K3*

Kilang ini secara rutin melakukan inspeksi dan audit keselamatan untuk meminimalisasi potensi kecelakaan kerja, sekaligus memastikan bahwa semua operasi berjalan dengan aman. Protokol keselamatan yang diterapkan meliputi program pelatihan berkala bagi seluruh pekerja dan kontraktor, peralatan perlindungan diri yang mutakhir, serta sistem pemantauan real-time untuk mendeteksi potensi bahaya sedini mungkin.

Tidak hanya itu, Kilang Pertamina Plaju juga menerapkan zero tolerance terhadap pelanggaran keselamatan kerja. Setiap insiden dilaporkan dan dianalisis secara menyeluruh untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan. Selain itu, Safety Leadership Program diterapkan untuk mendorong budaya keselamatan di setiap level organisasi, mulai dari manajemen, pekerja hingga kontraktor.

*Sejalan Dengan Prinsip SDGs & ESG*

Diraihnya penghargaan bergengsi di bidang keselamatan kerja ini menjadi bukti konsistensi Kilang Pertamina Plaju terhadap implementasi aspek ESG (Environmental, Social & Governance), terutama berkaitan dengan aspek sosial dimana kesehatan dan keselamatan kerja menjadi concern utama, sebagaimana ambisi PT KPI untuk menjadi perusahaan kilang dan petrokimia kelas dunia.

Kilang Pertamina Plaju telah menunjukkan komitmen dalam penerapan standar tertinggi mengenai HSSE untuk menjaga kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan pekerja, serta mempersiapkan dan merespon keadaan darurat untuk mencegah kecelakaan besar di seluruh area kerja unit operasi dan proyek.

Pada saat yang sama, kilang yang beroperasi dengan high risk (risiko tinggi) ini juga telah mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) kedelapan yakni melindungi hak-hak tenaga kerja dan mempromosikan lingkungan kerja yang aman dan terjamin.(soim)