Kondisi Bangunan SDN 149 di Pulo Kerto Memprihatinkan

Parlemen3 Dilihat

Palembang, Focuskini

Miris di era serba kemajuan sekarang ini, Kota Palembang yang notabene adalah kota metropolitan masih ada ditemukan sekolah dengan kondisi sangat memperhatikan.

Wajah pendidikan yang memprihatinkan seolah luput dari sorot perhatian pemerintah itu, tergambar dari salah satu sekolah dasar yakni SD Negeri 149 Palembang.

Terlihat jelas, SD yang berlokasi di Jalan Sosial RT 1 RW 1 Kelurahan Pulo Kerto Kecamatan Gandus itu, kondisi gedung sekolahnya tampak masih banyak sarana prasarana fasilitas pendidikannya yang rusak dan belum mendapatkan perbaikan maksimal dari pemerintah.

Seperti lantai di hampir semua ruangan kelas siswa tidak rata akibat terjadinya penurunan keramik, bergelombang, dan sudah retak-retak serta banyak dinding-dinding kelas yang retak disebabkan pergeseran pondasi.

Hal ini jika terus dibiarkan, tidak adanya langkah-langkah konkrit dalam perbaikan dapat dipastikan bisa mengancam keselamatan siswa yang tengah melakukan aktivitas belajar.

Kepala SD Negeri 149 Palembang Ida Afrianti sangat berharap kepada Pemerintah Kota Palembang dalam hal ini Dinas Pendidikannya agar supaya sudi memperhatikan nasib mereka untuk memperbaiki sarana dan prasarana fasilitas di sekolah mereka.

“Kami berharap kepada pihak terkait bisa segera memperbaiki kerusakan yang ada serta memfasilitasi sarana dan prasarana pendidikan yang memadai karena jika terus dibiarkan dengan kondisi bangunan dinding kelas yang hampir roboh itu, membuat aktivitas kegiatan belajar mengajar terganggu, dan sangat membahayakan keselamatan guru dan siswa,” katanya.

“Saya berharap ada perhatian dari pemerintah untuk segera memperbaiki kerusakan sarana di SD Negeri 149 Palembang yang sejak beberapa tahun lalu sampai sekarang belum pernah ada perbaikan,” tambahnya.

Ditambahkan salah seorang guru di SD tersebut, tak hanya lantai dan dinding saja yang mengalami kerusakan plafonnya pun juga sudah banyak yang jebol dan berlubang, ditambah kayu penyangga plafon sudah banyak yang lapuk.

“Ya beginilah pak kondisi sekolah kami saat ini yang sangat minim dengan perbaikan, saya sendiri juga merasakan bagaimana rasanya menjadi anak-anak yang belajar di sekolah ini apa bisa konsentrasi belajar melihat keadaannya sangat memprihatinkan sekali,” katanya.

“Kalau menurut saya kondisinya sudah tidak layak sekali, terlebih lagi melihat atap plafon sudah banyak yang lubang–lubang, lantai keramik banyak yang mengelupas terlebih lagi bagian kayu penyangga sudah banyak yang lapuk, yang kami khawatirkan kalau ada angin kencang apalagi sekarang musim penghujan yang ditakutkan tiba-tiba roboh disaat jam pelajaran, tetapi semoga saja jangan sampai terjadi,” tambahnya penuh harap dapat perhatian serius dari pemerintah.

Salah seorang orang tua murid yang anaknya bersekolah di SD Negeri 149 menyebutkan bahwa ini salah bentuk ketidakadilan dari pemerintah.

“Pemerintah seolah-olah tidak adil, masa sekolah lain bagus-bagus, sedangkan sekolah ini dibiarkan rusak apalagi itu dinding-dindingnya sudah pada retak dan plafon juga sudah pada jebol, warna cet permukaan pun sudah menjamur kelihatan dari luar sekolah,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata emak-emak yang namanya enggan disebutkan ini jika memasuki musim hujan seperti sekarang ini sekolah yang memang lokasinya jauh dari tengah kota itu pasti terendam banjir air hujan, terutama dibagian lapangannya.

“Terlebih lagi halaman sekolah kalau hujan terkadang becek dan licin, kami selaku wali murid sangat kasihan sekali melihat siswa-siswa yang selalu bersemangat belajar di sekolah SD ini,” tutupnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Palembang, M Affan Prapanca mengatakan bahwa sekolah dengan kondisi darurat akan menjadi prioritas perbaikan.

Menurutnya, kualitas pendidikan tidak hanya bergantung pada tenaga pengajar saja, tetapi juga sarana dan prasarana penunjang lainnya.

“Pembenahan sarana harus diiringi juga dengan peningkatan kualitas pendidik. Program ini diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan sekaligus menjamin keselamatan siswa di sekolah,” ungkapnya. (den)