Menganyam Asa Kemandirian Ekonomi di Bantaran Sungai Musi

Sumsel536 Dilihat

PALEMBANG, FOCUSKINI | Sejak puluhan tahun lalu kawasan Jalan DI Panjaitan Gang Lama Kelurahan Bagus Kuning Kecamatan Plaju sudah menjadi Sentra Pengrajin Tali Meiwa Bagus Kuning. Puluhan ibu-ibu di bantaran Sungai Musi tersebut menjalani aktivitas membuat beragam produk dengan bahan baku Tali Meiwa. Produk yang dihasilkan mulai dari tatakan gelas, wadah tisu, tas souvenir, tas ke pasar atau yang lebih dikenal masyarakat Palembang dengan sebutan “sangkek”.

Ketua Kelompok Anyaman Musicraft, Aminah menceritakan awal mula ibu-ibu di Gang Lama bisa menganyam karena melihat warga pendatang yang dari Dusun Pedamaran mengontrak di kawasan tersebut membuat kerajinan tangan dari Tali Meiwa. Setelah melihat warga pendatang tersebut menganyam dengan menghasilkan berbagai produk untuk selanjutnya produk tersebut dijual dan dapat menambah pendapatan warga. Akhirnya ibu-ibu dan warga di kawasan tersebut ikut menganyam sejak tahun 2004 dengan bekal ilmu yang didapat dari warga pendatang tersebut.

“Lambat laun ibu-ibu di sini belajar hingga akhirnya bisa menganyam sendiri dan menjual produk mereka, “tutur ibu tiga anak ini.

Diungkapkannya, bahan baku kerajinan Tali Meiwa berasal dari Strapping Band. Untuk saat ini satu rol Tali Meiwa Rp 285 ribu dari harga Rp 113 ribu beberapa tahun lalu. Kenaikan harga bahan baku tersebut berdampak semakin sulitnya harga jual yang dipasarkan. Untuk bahan baku dibeli di Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang.

Satu rol Tali Meiwa untuk produk tas dikatakannya, bisa menghasilkan 10 hingga 30 tas. Dengan rincian untuk tas harga Rp 10 ribu dalam 1 rol menghasilkan 30 tas, untuk harga tas Rp 15 ribu menghasilkan 25 tas, untuk harga tas Rp 20 ribu menghasilkan 20 tas, untuk harga tas 25 ribu menghasilkan 15 tas hingga harga tas Rp 35 ribu menghasilkan 10 tas.

“Sejak semakin mahalnya bahan baku, kami mendapat bantuan dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina RU III Plaju, “jelasnya sembari mengatakan, program tersebut bergulir sejak tahun 2019.

Sementara salah satu pengrajin anyaman Tali Meiwa, Rima Melati menambahkan sejak adanya dukungan dari Kilang Pertamina RU III Plaju, ibu-ibu di bantaran Sungai Musi tepatnya di kawasan Gang Lama semakin antusias mengasah diri dengan ilmu dan keterampilan menganyam. Di Gang Lama ada ratusan ibu-ibu yang menjadi pengrajin Tali Meiwa.

“Karena dari produk yang kami buat bisa membantu perekonomian keluarga sehingga tercipta kemandirian ekonomi di kawasan kami. Apalagi ibu-ibu di sini sebagian besar adalah ibu rumah tangga biasa,”ujarnya.

Hal senada diungkapkan warga Gang Lama Yeni, bahwa keterampilan menganyam Tali Meiwa sangat membantu perekonomian warga di Gang Lama. Ibu-ibu dan warga setempat bukan hanya diberikan modal dalam program TJSL tetapi juga diberikan pembekalan dan pelatihan untuk mengupgrade diri agar lebih kreatif sehingga menghasilkan produk yang diminati masyarakat saat ini.

“Kita juga sering diajak pameran-pameran untuk memperkenalkan produk kerajinan Tali Meiwa, “tururnya sembari mengatakan dalam sehari satu pengrajin bisa menyelesaikan 3 hingga 10 tas tergantung model dan tingkat kesulitan produk tersebut.

Sedangkan Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan salut dengan kreatifitas dan semangat ibu-ibu yang ada di Gang Lama Plaju dalam membuat kerajinan dari Tali Meiwa. Semangat tersebut dapat menjadi inspirasi masyarakat Palembang terutama ibu-ibu yang tidak memiliki penghasilan tetap.

“Kerajinan dari bahan baku strapping band tersebut memiliki kualitas yang sangat baik. Apalagi dengan adanya pembatasan penggunaan kantong plastik, kerajinan tas yang terbuat dari Tali Meiwa tersebut dapat digunakan sebagai pengganti kantong plastik yang sering digunakan masyarakat,”tuturnya.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari mengatakan, Kelompok Anyaman Musicraft merupakan mitra binaan dari Kilang Pertamina Plaju. Pada akhir Agustus lalu, kelompok tersebut masuk final dalam perlombaan gelaran pameran. Berkat dukungan dari para pengrajin, para panitia, teman-teman dan dewan juri.Akhirnya mitra binaan Kilang Pertamina Plaju keluar sebagai pemenang dalam pameran tersebut

Capaian tersebut ditambahkan Mimi sapaan akrab Siti Rachmi Indahsari membuat manajemen semakin tertarik untuk membantu mengembangkan UMKM yang ada di Sumsel. Karena dengan berkembang dan semakin dikenalnya produk-produk hasil kerajinan Tali Meiwa berdampak pada meningkatnya kemandirian perekonomian warga di Gang Lama Kecamatan Plaju.

Bahkan menurutnya, Kelompok Anyaman Musicraf sempat kebanjiran orderan tas hingga 250 pcs dari luar kota. Tetapi karena terhambat waktu pembuatan. Para pengrajin memilih untuk menolak orderan tersebut. Walau sempat menolak orderan, rezeki para pengrajin terus menerus berdatangan, sampai ada orderan 300 pcs tas Anyaman Musicraft.Bahkan pernah ada orderan hingga mencapai 1000 pcs lebih.

“Hingga saat ini tim kami, terus membantu dalam branding produk Anyaman Musicraft meski masa kompetisi telah usai. Kami lakukan untuk membantu memajukan UMKM di Sumsel khususnya para pengrajin mitra binaan Kilang Pertamina Plaju, “pungkasnya. (soimah)