Peninjauan Opla Banyuasin, Pusri Pastikan Pupuk Tersedia dan Distribusi Lancar

Ekonomi42 Dilihat

Palembang,Focuskini

Direktur Utama PT Pusri Palembang, Daconi Khotob menyatakan dukungan Pusri terhadap semua program pemerintah khususnya dalam bidang ketahanan pangan nasional. Guna mendukung hal tersebut, Pusri yang merupakan anggota holding dari PT Pupuk Indonesia (Persero) turut menghadiri Agenda Kunjungan Kerja Anggota Komisi IV DPR RI, ke Provinsi Sumatera Selatan (09/04).

Salah satu agenda dalam kunjungan ini yaitu, kunjungan lapangan ke lokasi Optimalisasi Lahan Rawa (OPLA) dan Proyek Pompanisasi di Desa Sri Menanti, Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin dan melaksanakan peninjauan ke Gudang Bulog untuk membahas ketersediaan dan harga pangan di wilayah Sumsel.

Kunjungan ini merupakan bagian dari pengawasan Komisi IV terhadap implementasi kebijakan pangan nasional, terutama dalam menjaga stabilitas pasokan pangan dan mendukung program swasembada pangan yang tengah digencarkan oleh pemerintah.

Pusri sebagai penyalur pupuk urea bersubsidi terbesar di Indonesia, terus berkomitmen untuk mendukung program ketahanan pangan nasional melalui penyediaan pupuk bersubsidi yang memadai dan tepat sasaran.

Direktur Utama Pusri, Daconi Khotob menyampaikan bahwa keberadaan Pusri dalam agenda ini merupakan bentuk sinergi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara yang mandiri pangan. Hingga 08 April 2025, Pusri telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi untuk wilayah tanggung jawabnya sebanyak 90.587 ton pupuk urea dan 28.482 ton pupuk NPK. Penyediaan ini dilakukan guna memastikan kelancaran distribusi pupuk pasca Lebaran Idul Fitri 1446 H dan menjamin bahwa kebutuhan petani terpenuhi tepat waktu.

Pusri juga terus menjalin koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam alokasi pupuk bersubsidi. Berdasarkan alokasi nasional, hingga April 2025, telah disiapkan 470.555 ton pupuk urea dan 101.307 ton pupuk NPK. Dari jumlah tersebut, Pusri telah merealisasikan penyaluran sebanyak 381.786 ton Urea dan 76.011 ton NPK.

Pemerintah saat ini juga telah melakukan penyederhanaan regulasi penyaluran pupuk bersubsidi guna mempermudah petani. Kesiapan Pusri dalam mendukung kebijakan ini turut mendapat pengawasan dan dukungan dari Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Satgas Pangan, Ombudsman RI, hingga Komisi Pengawas Pupuk & Pestisida (KP3).

Salah satu petani di Desa Sri Menanti, Banyuasin, menyampaikan bahwa distribusi pupuk saat ini berjalan lancar dan mempermudah aktivitas petani. “Alhamdulillah pupuk lancar dan dalam penebusannya kami juga tidak mengalami kesulitan, karena cukup membawa KTP saja. Terima kasih untuk Pusri dan pemerintah,” ungkapnya.

Desa Sri Menanti sendiri merupakan salah satu wilayah percontohan OPLA yang menunjukkan hasil panen menjanjikan, dengan produktivitas rata-rata mencapai 5,8 ton gabah kering /ha, bahkan dapat mencapai 7 hingga 10 ton di beberapa lokasi. Dengan total produksi gabah kering mencapai 6.495 ton.

Disampaikan Gubernur Sumsel , Herman Deru yang turut hadir pada agenda Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI bahwa, “Saat ini Provinsi Sumsel menduduki peringkat ke lima penghasil beras nasional. Dengan dukungan dari pemerintah serta melihat potensi Sumsel yang sangat besar, semoga kita bisa masuk tiga besar dan menjadi lumbung pangan nasional”, ungkap Herman Deru.

Dukungan Pusri terhadap sektor pertanian sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat sektor pertanian, mewujudkan swasembada pangan, dan meningkatkan kesejahteraan petani sebagai fondasi pembangunan nasional. Melalui sinergi dan penyediaan pupuk yang berkelanjutan, harapannya Pusri dapat terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani di seluruh Indonesia. (soim/ril)