Palembang, Focuskini
Memasuki Hari libur Natal dan Tahun Baru 2022/2023, masyarakat masih tetap dianjurkan menjalankan protokol kesehatan (Prokes) karena Covid-19 belum sepenuhnya hilang. Apalagi Provinsi Sumsel masih berada di level 1.
Bahkan Gubernur Sumsel Herman Deru telah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur nomor 556 tahun 2022. Salah satu dalam poin Surat Edaran itu berbunyi, Dalam perusahaan penyambutan Natal dan Tahun Baru 2023 dan mempedomani instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 43 tahun 2022 tentang Pembentukan Pembebasan Masyarakat Level 1 serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19 di Wilayah Sumsel.
Maka dengan dengan itu, masyarakat Sumsel diminta untuk melakukan pembebasan kegiatan masyarakat yang dapat menimbulkan kerumunan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Deru juga mengatakan dalam merayakan Nataru kali ini, masyarakat diminta agar melaksanakanya dengan sederhana dan tak menjadikanya seperti pesta yang meriah.
“Saya berharap untuk dijadikan sebuah momen, yang merayakan Natal untuk silaturahmi dan juga tahun baru ini saya pikir dilaksanakan secara sederhana saja. Justru saat inilah kita harusnya instrospeksi apa yang harus diperbaiki dan butuh peningkatan,” kata Deru ditemui Selasa (20/12/2022).
Menanggapi instruksi ini, pengamat Sosial UIN Prof. Abdullah Idi, mendukung apa yang dilakukan pemerintah untuk tetap membatasi kerumunan terutama dalam perayaan Natal dan tahun baru 2023.
“Menurut saya itu sesuatu yang positif agar di liburan ini tak berlebihan, tetap jaga jarak dan perlu pakai masker,” kata Prof. Abdullah Idi, Selasa (20/12/2022).
Apalagi menurutnya pada bulan Desember bukan hanya Covid-19 yang harus dihadapi, masyarakat juga menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah.
“Saya kira tidak hanya persoalan Covid tapi karena imbauan saja, saya kira imbauan yang positif dari pemerintah,” ungkapnya.
Meski memahami kejenuhan masyarakat yang selama 2 tahun hanya merayakan Nataru bersama keluarga kecil. Idi berharap masyarakat tetap bisa menjaga Prokes agar Covid-19 tak kembali menanjak.
“Masyarakat juga harus memahami kondisinya, kalau sakit keluar pakai masker jaga jarak dan tetap Prokes,” jelasnya.
Sedangkan untuk tempat wisata, prof. Abdullah Idi menyampaikan agar pengelola wisata perlu memiliki standar regulasi yang tetap menerapkan Prokes seperti cek suhu, anjuran memakai masker dan menyediakan pencuci tangan. (reza)