Revitalisasi Danau Teloko OKI Habiskan Miliran Rupiah

Dinilai Tak Bermanfaat, BBWS Sumatera VIII Berikan Klarifikasi

OKI29 Dilihat

OKI, Focuskini

Proyek revitalisasi Danau Teloko Lanjutan yang berlokasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan nilai kontrak Rp14.564.928.000,00 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Murni 2025 sempat menuai sorotan dari masyarakat. Pasalnya, bangunan yang dikerjakan oleh PT. Surya Citra Wira Adi Kencana dengan konsultan supervisi PT. Ika Adya Perkasa KSO PT. Wandra Cipta Engineering Consultant, dianggap tidak memberikan manfaat nyata bagi warga sekitar.

Proyek yang berada di bawah tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII ini dilaksanakan selama 132 hari kalender. Namun, sejak pembangunan dimulai, masyarakat sekitar mempertanyakan urgensi dan kebermanfaatan proyek tersebut.

“Kalau bicara nilai anggaran, jumlahnya luar biasa besar. Tapi sampai sekarang, kami belum merasakan manfaat dari bangunan ini. Malah terlihat mangkrak dan hanya menjadi pemandangan kosong,” ujar salah seorang warga.

Sejumlah elemen masyarakat menilai, proyek miliaran rupiah itu lebih banyak menguntungkan pihak kontraktor dibanding kepentingan publik. Padahal, kondisi ekonomi masyarakat desa masih banyak yang membutuhkan bantuan langsung, seperti perbaikan jalan, irigasi pertanian, maupun fasilitas kesehatan.

PPK DS BBWS Sumatera VIII melalui Direksi Pekerjaan, M.Reza Fadli, saat dikonfirmasi mengatakan, menanggapi pemberitaan yang terbit di media online dan cetak terkait proyek yang sedang dikerjakan menjelaskan, bahwa pekerjaan revitalisasi danau teloko merupakan pekerjaan yang berkelanjutan dan berkesinambungan yang dilaksanakan secara bertahap sehingga untuk menilai kebermanfaatan dari revitalisasi danau teloko ini harus dilihat secara komprehensif, bukan secara parsial, dimana danau yang telah direvitalisasi secara komprehensif tersebut nantinya bersifat multi purpose antara lain sebagai konservasi sumber daya air, pengendalian banjir kawasan, potensi pariwisata, dll.

Menanggapi masalah apa manfaat bagi masyarakat, dirinya mengatakan jika nantinya proyek ini telah rampung sungguh sangat besar sekali manfaatnya.

” Selain mereduksi banjir, nantinya air danau teloko dapat menjadi sumber air baku yang bisa dimanfaatkan perusahaan daerah air minum (PDAM) untuk mengaliri air bersih ke rumah-rumah warga masyarakat Kayuagung dan sekitarnya, dimana berdasarkan sumber dari PDAM potensi layanan yang dapat dicover di wilayah sekitar danau teloko mencapai 4.600 sambungan.
Selain itu, air dari danau teloko juga dapat dimanfaatkan untuk mengairi lahan dan sawah pada program optimalisasi lahan (OPLAH) ” terangnya kepada awak media.

terkait masalah ganti rugi pembebasan lahan, dirinya menegaskan bahwa pada pekerjaan yang dilaksanakan saat ini tidak ada pembebasan lahan. dan mengenai hal-hal yang terkait pembebasan lahan itu diluar tupoksi kami, silakan masyarakat dan rekan-rekan media menanyakan langsung ke instansi dan pihak terkait.

” Sejauh ini , proyek yang kami kerjakan berjalan lancar tanpa kendala di lapangan. Kami berharap dukungan dari masyarakat dan control sosial dari Media agar proyek revitalisasi danau teloko ini dapat selesai secara komprehensif sehingga nantinya manfaat yang hendak dicapai dapat dirasakan oleh masyarakat ” Tutupnya. (Hendra)