Siap-siap Setoran Haji Naik

Berdampak Pada Pendaftaran Haji Turun

Laporan Khusus120 Dilihat

Palembang, Focuskini

Meski musim haji tahun 2023 telah memasuki arus balik. Kini para Calon Jamaah Haji (CJH) yang ingin mendaftar dihadapkan pada wacana bakal ada kenaikan setoran awal pendaftaran haji.

Sudah bertahun-tahun setoran awal pendaftaran haji sebesar Rp 25 juta/orang. Kemungkinan tahun depan bagi CJH yang ingin mendaftar ada kenaikan sebesar Rp 10 juta jadi Rp 35 juta/orang.

Lantas, timbul pertanyaan dari rencana perubahan tersebut seperti apa, dan juga berpengaruh tidak bagi jumlah peminat yang mendaftar terutama di Provinsi Sumatera Selatan.

Sayangnya Kantor Wilayah Sumsel Kementrian Agama belum banyak mendapatkan informasi terkait adanya kenaikan setoran awal biaya pendaftaran Haji. Kakanwil Kemenag Sumsel diwakili Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan H. Armet Dachil mengatakan hal tersebut.

“Terkait wacana kenaikan setoran awal pendaftaran haji, kita belum mendapatkan informasi yang kongkrit dan utuh jadi kita belum bisa menjelaskan,” kata Armet saat dihubungi, Senin (31/7/2023).

Namun, Armet menjelaskan jika benar terjadi adanya kenaikan setoran awal, tentu sangat berpengaruh kepada pendaftar baru peserta haji. Karena selama ini, antrian haji saja juga menjadi pertimbangan masyarakat untuk mendaftar haji.

“Segala perubahan pasti akan berdampak, jangankan dengan kenaikan, dengan masa tunggu yang lama saja sudah berdampak dengan animo masyarakat untuk mendaftar,” ungkapnya.

Wacana kenaikan setoran awal pendaftaran haji membuat sebagian masyarakat
panik bagi masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang memiliki niat ingin naik haji dengan cara mengumpulkan uang sedikit demi sedikit.

Seperti yang diutarakan Sutarjo (54) warga Sukarami Kecamatan Sukarame yang sudah lama memiliki niat menunaikan rukun Islam ke-5 dengan biaya pas-pasan. Meskipun, ada wacana bakal ada kenaikan setoran pendaftaran haji tidak menyurutkan niatnya untuk pergi ke Tanah Suci Mekkah melihat Baitullah.

“Meskipun berat, saya bertekad ingin menginjakkan kaki di Baitullah dengan pergi haji. Karena itu cita-cita saya dari dulu, hidup hanya sekali sebelum saya meninggal saya ingin pergi haji,”ujarnya.

Diungkapkannya, dengan adanya wacana bakal ada kenaikan setoran haji membuat ia harus ekstra kerja keras mengumpulkan uang agar cita-cita untuk pergi haji bisa terlaksana.

“Semoga usaha dan kerja keras saya bisa mewujudkan cita-cita untuk pergi haji meski ada kenaikan dana setoran. Selain itu kami juga memohon kepada pemerintah agar mempertimbangkan kembali wacana tersebut sehingga tidak memuat masyarakat resah dan mengurungkan niat untuk daftar haji,”ungkapnya.

Menurutnya haji berbeda sama umroh. Kalau umroh bisa kapan saja pergi, namun ibadah haji satu tahun sekali dan masa tunggunya lama.

Hal senada dikatakan Fatimah (48) warga Perumnas Talang Kelapa meminta agar pemerintah untuk mengkaji ulang wacana kenaikkan setoran awal haji. Karena yang pergi menunaikan ibadah haji bukan termasuk orang-orang kaya tetapi orang-orang yang memiliki niat dan tekad untuk pergi haji dengan cara mengumpulkan uang baik dari usaha, menjual aset maupun tabungan yang dimilikinya.

Dikatakannya, banyak dari masyarakat yang rela menjual tanah, sawah dan barang berharga mereka agar bisa menunaikan ibadah haji. “Naik haji ini kan bukan karena banyak uang yah, tapi karena ingin menunaikan rukun Islam ke lima. Heran, mau ibadah saja mahal,” keluh Fatimah.

Untuk itu, Fatimah berharap agar pemerintah memikirkan matang-matang keputusan menaikkan setoran awal haji tersebut. “Kalau bisa jangan naik la, udah masa tunggunya lama, bayarnya juga mahal,” singkat Fatimah. (reza/uci)