Palembang, Focuskini
Sebagai bentuk komitmen berkelanjutan dalam menyebarluaskan kampanye keselamatan berkendara #Cari_Aman, Astra Motor Sumatera Selatan (Sumsel) kembali menggelar edukasi safety riding, kali ini menyasar kalangan jurnalis yang berasal dari media di Palembang di The 1O1 Hotel Rajawali Palembang, Jumat (11/07/2025).
Safety Riding & Community Advisor Astra Motor Sumsel, Tomy Haryanto dalam kesempatan tersebut membekali para jurnalis dengan pengetahuan dasar serta tips berkendara aman yang sesuai dengan standar #Cari_Aman dari Honda.
Dikatakannya, berdasarkan data dari Korlantas Polri kecelakan terjadi ada tahun 2024 sebanyak 144.605 kejadian laka lantas, 77 % kendaraan yang terlibat adalah sepeda motor dan 53 % korban kecelakaan berusia 15-39 tahun.

Kemudian ia menjelaskan, dari data AHM Internal Research pada tahun 2024 ada enam perilaku berkendara penyebab kecelakaan yaitu :
1. Ceroboh terhadap lalu lintas di depan
2. Tidak menjaga jarak aman saat berkendara
3. Berkendara melewati batas kecepatan
4. Ceroboh saat berbelok
5. Ceroboh saat mendahului
6. Berkendara dalam kondisi Lelah
Untuk perilaku pertama ceroboh lalu lintas di depan dijelaskannya, kecelakaan dapat terjadi akibat ketidakmampuan pengendara untuk mengenali situasi dan kondisi jalan penyebab ceroboh lalu lintas depan seperti terburu – buru, menggunakan HP, hilang konsentrasi saat berkendara, egois dan lain-lain.
Kemudian perilaku kedua dijelaskannya, adalah tidak menjaga jarak saat berkendara. Menurutnya, menjaga jarak aman akan memberikan waktu dan jarak yang cukup bagi kita untuk mengantisipasi kondisi bahaya. Penyebab tidak menjaga jarak aman dipengaruhi factor merasa sudah mahir dalam berkendara, terburu – buru dan kurang memahami pentingnya
keselamatan.
Perilaku ketiga dikatakannya, adalah melewati batas kecepatan. Batas kecepatan diatur berdasarkan jenis, lingkungan, situasi dan kondisi jalan. Penyebab melewati batas kecepatan karena tidak ada rencana perjalanan, bangun kesiangan, karakter berkendara an merasa aman-aman saja.
Selanjutnya perilaku keempat adalah ceroboh saat berbelok. Dikatakannya, saat berbelok diperlu memberikan informasi kepada pengguna jalan lain, memastikan kondisi jalan, kecepatan kendaraan untuk mencegah terjadinya masalah.Penyebab ceroboh saat berbelok dikarenakan salah memahami kondisi jalan / fitur kendaraan, ingin menunjukkan kemahiran, egois dan konsentrasi teralihkan.
Kemudian perilaku kelima adalah ceroboh saat mendahului. Mendahului dikatakannya, adalah proses berkendara yang terlihat mudah namun merupakan aktifitas yang berbahaya. Penyebab ceroboh saat mendahului dikarenakan merasa aman sehingga turun kewaspadaan, merasa di dahulukan (egois), tidak melakukan prosedur dengan benar-benar dan terburu-buru.
Perilaku keenam penyebab kecelakan ditambahkannya,adalah berkendara dalam kondisi kelelahan. Berkendara dalam kondisi lelah dapat menurunkan kemampuan dalam mengendalikan kendaraan. Penyebab kelelahan saat berkendara dapat menyebabkan stress, pola hidup yang kurang sehat dan kondisi Kesehatan.
“Dengan memahami perilaku berkendara penyebab kecelakaan,kita akan lebih hati-hati saat berkendara sehingga tingkat kecelakaan lalu lintas dapat ditekan,”pungkasnya. (soim)