32.000 Ton Beras SPHP Sudah Disalurkan Bulog Sumsel Babel

Uncategorized273 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Untuk menekan kenaikan harga beras di Sumatra Selatan, Kanwil Bulog Sumsel Babel terus intensif menyalurkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan di wilayahnya. Sejak Januari hingga kini kurang lebih 32.000 ton beras SPHP yang disalurkan untuk masyarakat di dua provinsi tersebut.

Pimpinan Wilayah Bulog Sumsel Babel, Mohamad Alexander mengatakan sampai saat ini pihaknya terus konsentrasi dalam menyalurkan beras SPHP di Sumsel Babel. “Sejak awal Januari hingga kini ada 32.000 ton. Kita tidak membatasi jumlah SPHP yang kita gelontorkan namun sesuai kebutuhan, begitu permintaan banyak maka kita penuhi dan tentunya disesuaikan dengan kebutuhannya,” jelasnya, Senin (16/10/2023).

Ia mengatakan, saat ini pihaknya mengintensifkan kerjasama dengan pemerintah kabupaten dan kota yang ada di wilayah Sumsel Babel untuk menggelar operasi pasar murah dan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). Selain itu juga pihaknya juga terus menggelontorkan beras SPHP ke pasar tradisional, retail modern dan outlet binaan Bulog yakni RPK (Rumah Pangan Kita)

“Beras SPHP ini adalah beras medium namun kualitasnya premium yg dijual oleh Bulog maksimal Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp10.900 per kilogram atau Rp54.500 per kemasan per 5 kilogram. Dalam kegiatan pasar murah Bulog tidak hanya menjual beras SPHP tapi komoditi lainnya seperti gula pasir dan minyak goreng yg dijual berbarengan dengan beras SPHP yg dijual dgn paket dimana beras dan minyak atau beraa dengan gula pasir yg dijual dibandrol dgn harga Rp67.000 per paketnya, warga bisa mendapatkan beras kemasan 5 kilogram dan minyak goreng 1 liter atau gula pasir 1 kilogram,” harga yg sangat murah kata dia.

Meski terus menggelontorkan beras SPHP, kata dia, Alex memastikan bahwa stok beras di wilayahnya masih aman hingga awal tahun depan.

“Stok beras di Sumsel Babel saat ini diperkirakan sekitar kurang lebih 25.000 ton dan beras Ini merupakan beraa Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yg diperuntukkan bukan hanya untuk operasi pasar saja, juga untuk penyaluran Bantuan Pangan Beras dan sampai saat ini, kami sudah menyalurkan Bantuan Pangan tahap 2 yakni alokasi bulan September, Oktober dan Nopember. Untuk alokasi September 2023 realisasinya sudah 100% disalurkan kepada KPM, sedangkan untuk alokasi Oktober 2023 sudah terealisasi sebesar 90 persen dan jika sudah 100% kami akan melanjutkan untuk penyaluran alokasi November nanti. Sehingga intinya SPHP jalan dan bantuan pangan tetap jalan dan semoga penyaluran beras ini dapat membantu menekan laju inflasi khususnya dari komoditi beras,” jelasnya

Dijelaskan Alex, stok beras yang ada di gudang Bulog Sumsel Babel saat ini merupakan beras pengadaan dari petani Sumsel. Selain itu juga ada pasokan beras impor dari Thailand dan Vietnam yg telah masuk ke gudang Bulog diwilayah Kanwil Bulog Sumsel & Babel sejumlah kurang lebih 72.000 ton.

Sementara itu, dalam memperingati Hari Pangan Sedunia tahun 2023, pihaknya juga bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumsel dalam menggelar Gerakan Pangan Murah di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel. GPM ini dilakukan sebagai upaya membantu menstabilkan harga pangan, terutama beras di Sumsel.

“Kita sudah diminta Gubernur Sumsel untuk menambah alokasi SPHP di wilayah Sumsel dan tentunya kami akan terus menggelontorkan beras SPHP untuk menyediakannya pada saluran retail, pengisian pasar2 tradisional, outlet binaan, pasar retail modern, pasar murah dan Gerakan Pangan Murah bekerjasama dgn seluruh Pemda baik ditingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota sesuai kebutuhan,” pungkasnya.