Palembang,Focuskini
Perum Bulog Sumatera Selatan (Sumsel) dan Bangka Belitung (Babel) terus memperkuat distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke berbagai pasar tradisional di wilayah tersebut.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan masyarakat tetap mendapatkan beras dengan harga terjangkau di tengah fluktuasi harga pangan.
Pemimpin Wilayah Bulog Sumsel Babel, Mersi Windrayani mengatakan pihaknya secara aktif menyalurkan beras SPHP ke belasan pasar rakyat yang tersebar di Palembang dan daerah lainnya.
“Kami memastikan distribusi beras SPHP merata di pasar-pasar tradisional, tidak hanya di pusat kota tetapi juga di kawasan pinggiran antara lain Pasar KM 5, Lemabang, Cinde, Kertapati, 16 Ilir, hingga Soak Bato.,” ujar Mersi, Rabu (27/82025).
Ia menyebut jika suplai dilakukan secara rutin, yakni sekali dalam seminggu yang mana menyesuaikan kebutuhan masing-masing pedagang.
Akan tetapi, jika stok habis lebih cepat maka pedagang dapat mengajukan permintaan ulang untuk langsung dikirimkan.
“Pengiriman bisa berdasarkan permintaan, kami tidak memaksakan distribusi jika pedagang belum membutuhkan. Saat ada permintaan, tim kami langsung menindaklanjuti,” imbuhnya.
Ia menuturkan penyaluran beras SPHP ini dinilai strategis dalam menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen.
“Harga yang ditawarkan berada dalam kisaran yang ditetapkan pemerintah, sehingga menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,” tuturnya.
Tak hanya menyasar pengecer dalam pasar, Bulog juga memperluas distribusi ke pengecer luar pasar serta melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang melibatkan TNI/Polri dan pemerintah daerah.
“Kami juga mendekatkan layanan melalui GPM, dan masyarakat bisa mendapatkan beras SPHP di berbagai titik, termasuk langsung di gudang Bulog atau distribution center,” tambahnya.
Selain itu, untuk menjangkau lebih banyak konsumen Bulog juga membuka peluang bagi pedagang di pasar tradisional yang ingin menjadi mitra penyalur.
Ia menjelaskan syaratnya cukup mengajukan permohonan dengan melengkapi dokumen administrasi yang dibutuhkan.
“Semakin banyak pedagang yang menyalurkan SPHP, semakin luas pula jangkauan layanan kami ke masyarakat,” jelasnya.
Kemudian, dengan stok beras yang saat ini mencapai 100.000 ton dan masih terus bertambah. Oleh sebab itu, Bulog memastikan pasokan akan tetap lancar hingga berbulan-bulan ke depan.
Ia menegaskan jika Bulog memastikan distribusi yang tepat sasaran dan responsif terhadap permintaan di lapangan agar stok tidak menumpuk di gudang maupun di agen penyalur.
“Stok beras kami saat ini mencukupi kebutuhan hingga 10 bulan ke depan. Apalagi, pasokan gabah dari petani di wilayah seperti Banyuasin masih terus masuk dengan rata-rata 500-800 ton per hari, yang semakin memperkuat persediaan di gudang,” tegasnya.
Dalam hal ini, Bulog juga menggandeng koperasi desa seperti Koperasi Desa Merah Putih di Sidodadi dan Mesuji sebagai mitra distribusi, guna memperluas akses beras SPHP hingga ke wilayah pedesaan.
“Dengan sinergi berbagai pihak dan pendekatan distribusi yang fleksibel, kami yakin program stabilisasi ini dapat berjalan efektif, mendukung ketahanan pangan masyarakat Sumsel dan Bangka Belitung,” ucap dia. (Tia)