Kadisdik Apresiasi Kepala Sekolah Penggerak SDN 5 Tugumulyo

Sumsel977 Dilihat

FOCUSKINI,PALEMBANG- Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Ogan Komering Ilir Muhammad Amin, mengapresiasi Kepala Sekolah Penggerak SD Negeri 5 Tugumulyo Kecamatan Lempuing, karena telah menerapkan sejumlah program Merdeka Belajar yang butuh usaha ekstra.

Dikatakan Kadisdik, menjadi Sekolah Penggerak bukan suatu hal yang mudah karena membutuhkan keberanian dalam menghadapi kerumitan dan tantangan. Untuk itu, Muhammad Amin menyampaikan terima kasih kepada Kepala Sekolah Penggerak SDN 5 Tugumulyo Siti Zahro yang telah mampu menggerakkan warga sekolah untuk bersama-sama mengimplementasikan paradigma baru di sekolahnya.

“Saya ucapkan apresiasi, terima kasih kepada ibu kepala sekolah yang telah menjadi garda terdepan perubahan. Terima kasih ibu sudah berani meluncurkan paradigma baru dalam pembelajaran,” kata Kadisdik dalam kunjungan serta diskusi bersama Kepala Sekolah Penggerak di Sekolah Dasar (SD) Negeri 5 Tugumulyo, Lempuing, belum lama ini.

“Pembelajaran dengan implementasi kurikulum merdeka mulai dilaksanakan. Alhamdulillah, semua kami nilai baik di sini dan ini yang kami harapkan. SDN 5 Tugumulyo ini bahkan dapat menjadi studi tiru praktik baik bagi sekolah-sekolah di sekitarnya, terlebih fisik sekolah juga baik dan fasilitas sekolah memadai,” sambungnya.

Dalam kunjungan yang bersifat sidak tersebut, Kadisdik M Amin berharap satuan pendidikan di Ogan Komering Ilir mendukung program Merdeka Belajar dan menyampaikan masukan untuk perbaikan program tersebut melalui Dinas Pendidikan untuk diteruskan kepada pihak Kementerian.

Bangga Jadi Sekolah Penggerak

Siti Zahro, Kepala Sekolah Dasar Negeri 5 Tugumulyo mengaku, bangga karena meski sekolahnya saat ini masih membutuhkan RKB dan toilet, tetapi sekolah yang dipimpinnya terpilih menjadi Sekolah Penggerak Angkatan II tahun 2022 dari Kabupaten Ogan Komering Ilir.

“Saat ini sekolah kami masih membutuhkan RKB dan toilet karena fasilitas yang ada sudah tidak sesuai dengan jumlah siswa kami, tetapi saya bersyukur sekolah kami bisa terpilih menjadi Sekolah Penggerak dan mengimplementasikan berbagai program Merdeka Belajar. Kami juga bangga Pak Kadin bisa silaturahmi dan langsung melihat keadaan sekolah kami, walau sempat kaget karena kunjungan beliau tersebut dalam rangka sidak ke sekolah-sekolah,” ujarnya.

Siti Zahro pun turut mengapresiasi kebijakan Sekolah Penggerak yang diluncurkan Kemendikbudristek. Baginya, sejak menjadi Sekolah Penggerak pembelajaran di sekolah terasa lebih menyenangkan.

“Banyak sekali perubahan setelah menjadi Sekolah Penggerak. Alhamdulillah juga Dinas Pendidikan sangat mendukung kami. Guru dan siswa menjadi lebih banyak terlibat di dalam projek, dan anak-anak semakin senang karena belajarnya tidak hanya di kelas tetapi menggunakan tempat lainnya di luar kelas,” ujar perempuan yang memimpin di sekolah itu sejak 2019 dengan gembira.

Selain itu, lanjut Siti Zahro, Program Sekolah Penggerak membuat sekolahnya semakin mempunyai nilai tambah karena adanya pelajaran serta kegiatan yang berbeda dari sekolah lain.

Diungkapkan Siti Zahro, dalam Kurikulum Merdeka, guru di sekolahnya bisa mengunduh materi dan berbagai praktik yang terdapat di Platform Merdeka Mengajar. Dari situ, para guru di sekolahnya mengimplementasikan dan menambahkan inovasi dalam pembelajaran.

Dengan adanya perubahan-perubahan dalam pembelajaran, Kepala Sekolah Penggerak ini berharap agar Kemendikbudristek terus melanjutkan Kurikulum Merdeka. “Kami sangat mendukung, semoga bisa terus dilanjutkan oleh Pemerintah dan akan ada inovasi-inovasi lainnya yang lebih mendukung kemajuan pendidikan kita,” harapnya. (Eman/rasmiadi)